INDONEWS.ID

  • Selasa, 18/04/2023 09:01 WIB
  • Perkuat Kerja Sama Bilateral, Indonesia-Jerman Akselerasi Penyelesaian Perundingan Perjanjian IEU-CEPA

  • Oleh :
    • luska
Perkuat Kerja Sama Bilateral, Indonesia-Jerman Akselerasi Penyelesaian Perundingan Perjanjian IEU-CEPA

Hannover, INDONEWS.ID - Upaya penguatan kerja sama bilateral terus dilakukan Indonesia guna mendorong perekonomian nasional. Di sela-sela perhelatan Hannover Messe 2023, Indonesia melakukan pertemuan bilateral dengan Jerman dengan diterima oleh Kanselir Olaf Scholz.

Pertemuan tersebut membahas antara lain terkait joint investasi dan kerja sama ekonomi yang 
ditandatangani oleh Kementerian Perekonomian dan Lingkungan Hidup Jerman dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.

Baca juga : Dorong Ekonomi Nasional Lebih Transformatif, Menko Airlangga Jalin Kerja Sama Global

Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo terkait pentingnya mewujudkan hubungan ekonomi yang setara antara Indonesia - Jerman dan Indonesia - Uni Eropa, dibutuhkan pembenahan regulasi Uni Eropa yang menghambat kesetaraan. Terkait pembenahan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan
pentingnya percepatan penyelesaian perundingan Indonesia - European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

“Tadi komitmen dari Kanselir Scholz juga mendorong bahwa dari Jerman akan memfasilitasi 
agar pembahasan IEU-CEPA ini bisa dipercepat. Memang ada beberapa isu antara Indonesia dan EU, namun Jerman melihat bahwa pendekatan yang harus kita lakukan juga pendekatan yang sifatnya pragmatis. Sehingga dengan demikian kita berharap bahwa perjanjian IEU￾CEPA bisa dipercepat,”ungkap Menko Airlangga saat memberikan keterangan pers di Hannover, Jerman, Senin (17/04).

Baca juga : Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Salah Satu Tertinggi di Kawasan Asia Tenggara

Dalam keterangan pers tersebut, Menko Airlangga menyampaikan arahan Presiden Joko Widodo bahwa Jerman dapat menjadi platform untuk kerja sama ekonomi di Eropa.

“Kanselir tadi juga menyampaikan bahwa dengan Indonesia menjadi partner country daripada  Hannover Messe maka dari segi teknologi dan kerja sama itu sudah mempunyai beberapa kesamaan dan juga rencana jangka panjang ke depan,” lanjut Menko Airlangga.

Baca juga : Komitmen Indonesia di PTM OECD: Aksi Berbasis Solusi untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Terkait investasi, Indonesia menyambut baik pembentukan komite bersama ekonomi dan 
investasi Indonesia - Jerman. Investasi Jerman di Indonesia perlu difokuskan pada sektor prioritas seperti industri yang berorientasi ekspor, energi terbarukan, dan hilirisasi. Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga menyebutkan adanya kerjasama baru yang sudah ditandatangani sebesar US$1.98 miliar.

Beberapa hal lain juga disampaikan dalam pertemuan tersebut, diantaranya terkait fokus 
Indonesia pada ekosistem industri EV terutama beberapa komoditas mineral strategis yang 
mempunyai potensi untuk investasi yakni terdiri dari 21 komoditas yang bisa mencapai nilai sebesar USD545.3 miliar. Selain itu juga disampaikan bahwa deforestasi Indonesia sudah menjadi yang terendah selama 20 tahun terakhir, di mana 23 ribu hektar Kawasan Industri Hijau telah dibangun, serta mendorong penghentian penggunaan pembangkit listrik berbasis batubara agar dapat diwujudkan dalam waktu yang lebih cepat.

Terkait dengan peran dalam transisi energi di Indonesia, Jerman berkomitmen untuk mendorong Just Energy Transition Partnership (JETPI), mengingat JETPI diinisiasi oleh G7 dengan komitmen sebesar USD20 milyar dari negara-negara G7.

“Nah, tentunya Jerman juga menjadi bagian dari itu, yang berkomitmen investasi lebih dari USD1 miliar. Dan tentu realisasinya kita berharap bahwa ini bisa dilaksanakan dalam waktu yang tidak terlalu lama,” ujar Menko Airlangga.

Menutup keterangan persnya, Menko Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia akan menunjukkan beberapa potensi industri dalam negeri yang hadir dalam perhelatan Hannover Messe 2023.

“Tadi yang diangkat oleh Kanselir Scholz terkait dengan pabrik pupuk, karena Jerman ini tidak
punya pabrik pupuk. Jadi mungkin menjadi menarik kalau mereka melihat kemajuan Indonesia di industri pupuk. Sedangkan mereka akan menunjukkan beberapa teknologi yang terkait
dengan Industri 4.0, robotic, kemudian juga energi terbarukan,” pungkas Menko Airlangga.(Lka)

Artikel Terkait
Dorong Ekonomi Nasional Lebih Transformatif, Menko Airlangga Jalin Kerja Sama Global
Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Salah Satu Tertinggi di Kawasan Asia Tenggara
Komitmen Indonesia di PTM OECD: Aksi Berbasis Solusi untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
Artikel Terkini
Sudah Dibatalkan MK, Partai Buruh Akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada
Update Banjir Bandang di Agam, Korban Meninggal 19 Orang
KNKT Minta Semua Pihak Buat Rencana Perjalanan Wisata yang Baik dan Bijak
Akibat Banjir Bandang Di Tanah Datar, 8 warga Tewas dan 12 Orang Masih dinyatakan hilang
Pj Gubernur Agus Fatoni Lepas Keberangkatan 445 Jemaah Calon Haji Kloter Pertama Embarkasi Palembang
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas