INDONEWS.ID

  • Minggu, 23/04/2023 08:21 WIB
  • Pengamat Sebut Ada Empat Koalisi Besar di Pilpres 2024

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
 Pengamat Sebut Ada Empat Koalisi Besar di Pilpres 2024
Prabowo saat bersilaturahmi dengan Presiden Jokowi

Jakarta, INDONEWS.ID - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (IndoStrategic), Ahmad Khoirul Umam meramal akan ada tiga sampai empat koalisi terbentuk setelah PDIP memutuskan mengusung Ganjar Pranowo calon presiden di Pilpres 2024.

Umam mengatakan PDIP bakal punya Fondasi kuat membentuk poros sendiri, tanpa harus bergabung dengan koalisi yang rencananya gabungan dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Baca juga : Romo Magnis: Presiden Mirip Pemimpin Organisasi Mafia Jika Hanya Menguntungkan Pihak Tertentu

“Konsolidasi koalisi superbesar antara koalisi besar plus PDIP hampir bisa dipastikan gagal. PDIP akan maju secara terpisah, yang dapat membuka kemungkinan terbentuknya tiga poros koalisi capres,” kata Khoirul Umam.

Dia mengatakan apabila internal koalisi besar yang saat ini belum resmi terbentuk juga pecah, maka terbuka peluang terbentuk empat koalisi capres, yakni:

Baca juga : Kemenko Polhukam Kawal Pemilu Tetap Kondusif Hingga 20 Maret

Poros PDIP (Ganjar Pranowo), Koalisi Perubahan, yang saat ini beranggotakan Nasdem, PKS, dan Demokrat (Anies Baswedan)

Umam menilai diusungnya Ganjar Pranowo sebagai capres merupakan respon cepat PDIP terhadap tekanan dari sejumlah partai politik pendukung pemerintah.

Baca juga : Mahfud Md Mengaku Akan Terus Berjuang untuk Demokrasi dan Keadilan

“Pencapresan Ganjar oleh PDIP berarti menutup peluang negosiasi politik yang hendak dilakukan koalisi besar yang dikomandoI Gerindra. Artinya, proposal pencapresan Prabowo ditolak keras PDIP.

"Dengan demikian, pencapresan Ganjar ini merupakan respon cepat PDIP yang sejak awal sadar betul dirinya dikepung partai-partai lingkaran Istana yang mengakumulasi 49,3 persen kekuatan kursi parlemen,” kata Pengamat politik dari Universitas Paramadina itu.

Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan berlangsung pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) mengatur pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi dari DPR RI.

Pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 yang total perolehan suara sahnya minimal 34.992.703 suara. 

Artikel Terkait
Romo Magnis: Presiden Mirip Pemimpin Organisasi Mafia Jika Hanya Menguntungkan Pihak Tertentu
Kemenko Polhukam Kawal Pemilu Tetap Kondusif Hingga 20 Maret
Mahfud Md Mengaku Akan Terus Berjuang untuk Demokrasi dan Keadilan
Artikel Terkini
Kawal Musrenbang di Riau, Kemendagri Tekankan Pentingnya Pembangunan Berbasis Partisipatif
Pataka 83 Gelar Halal bi Halal, Silaturahmi sekaligus Temu Kangen
Pertemuan Menko Airlangga Meminta dengan Menteri Iklim, Lingkungan dan Energi Inggris
Inggris Memberikan Dukungan dan Berbagai Pengalaman dengan Indonesia untuk Bergabung Ke CPTPP
Relawan GARIS Dukung Ridwan Kamil Maju Pilgub Jakarta 2024
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas