INDONEWS.ID

  • Jum'at, 02/06/2023 15:59 WIB
  • BPIP: Berkat Pancasila, Negara Lain Tidak Dapat Cawe-cawe Urusan Indonesia

  • Oleh :
    • luska
BPIP: Berkat Pancasila, Negara Lain Tidak Dapat Cawe-cawe Urusan Indonesia

Jakarta, INDONEWS.ID - "Indonesia adalah Indonesia yang tidak dapat dipimpin oleh siapapun, yang tidak dapat didikte oleh negara manapun, namun selalu siap berkontribusi bagi dunia. Ideologi Pancasila membuat kepemimpinan Indonesia diterima dan diakui dunia," demikian salah satu pesan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam amanatnya sebagai inspektur upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar di lapangan Monumen Nasional  (Monas) tanggal 1 Juni 2023 dan disiarkan langsung melalui berbagai saluran media elektronik. 

Sebagai bukti bahwa berkat Pancasila maka kepemimpinan Indonesia diterima dan diakui dunia, Presiden Jokowi kemudian menunjukkan kesuksesan Presidensi G-20 dan Keketuaan ASEAN pada tahun 2023. Presiden juga menambahkan bahwa kesuksesan tersebut merupakan bukti nyata bahwa Pancasila bukan hanya utama untuk Indonesia tetapi juga sangat relevan untuk dunia.  

Baca juga : Membaca Kerja Sama Trilateral Antara AS, Jepang dan Filipina dalam Konteks Geopolitik Asia Pasifik

Menanggapi pernyataan Presiden Jokowi, Direktur Pengkajian Materi Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP, Aris Heru Utomo memandangnya sebagai suatu bentuk konsistensi dari sikap dan kebijakan politik dan hubungan luar negeri Indonesia menghadapi dinamika perubahan geopolitik berdasarkan Pancasila dan konsep Trisakti yang dikemukakan Presiden Sukarno pada tahun 1963.
Konsep Trisakti adalah konsep yang berisikan tiga hal yaitu pertama berdaulat di bidang politik, kedua berdikari di bidang ekonomi dan ketiga berkepribadian dalam budaya.

“Pernyataan Presiden Jokowi tersebut mencerminkan konsistensi dan keinginan kuat untuk  menegakkan kedaulatan di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang budaya,” ujar Aris. 

Baca juga : Dewan Pakar BPIP: Akademisi Bisa Buka Wacana Keselarasan Sistem Pilpres dengan Sila ke-4 Pancasila

Aris selanjutnya mendukung pernyataan Presiden Jokowi bahwa sebagai negara besar, sudah selayaknya Indonesia duduk sejajar dengan bangsa-bangsa lain dan siap bekerja sama dengan negara manapun dan menjadi titik temu serta jembatan dari perbedaan-perbedaan yang ada di dunia 
"Sebagai sebuah negara berdaulat, Indonesia bisa mandiri dan tidak bergantung terhadap bangsa lain mulai dari kehidupan politik, ekonomi hingga kehidupan sosial budaya. Negara lain tidak dapat cawe-cawe urusan Indonesia dalam hal politik, ekonomi dan budaya Indonesia'" ujar Aris

“Pernyataan Presiden Jokowi bahwa Pancasila bukan hanya utama untuk Indonesia tetapi juga sangat relevan untuk dunia, juga merupakan kesinambungan dari tawaran yang disampaikan Presiden Sukarno di depan Sidang Majelis Umum PBB tanggal 30 September 1960,” papar Aris. 

Baca juga : Dewan Pakar BPIP: Memory of the World UNESCO, momentum promosikan Pancasila ke dunia internasional

“Dalam pidato yang berjudul “To Build A World Anew,”  Sukarno menguraikan filosofi Pancasila di hadapan para pemimpin dunia yang hadir dalam sidang tersebut. Sukarno mengajurkan agar nilai-nilai dari dasar negara itu diterima oleh semua anggota PBB,” tambah Aris.

“Keberhasilan Indonesia untuk meyakinkan negara-negara G-20 untuk membahas tiga agenda prioritas  yaitu: i) Arsitektur kesehatan global; ii) Transformasi ekonomi digital; dan iii) Transisi energi, merupakan bukti kuatnya kepemimpinan Indonesia,” 

“Begitupun di ASEAN, Indonesia bukan hanya salah satu negara pendiri yang ikut menanamkan nilai yang jadi fondasi organisasi ini, tetapi juga memiliki pengaruh besar untuk mengendalikan Asia Tenggara. Indonesia memiliki peran besar dalam melahirkan gagasan baru untuk memperkuat sentralitas ASEAN,’ pungkas Aris. (Lka)

 

Artikel Terkait
Membaca Kerja Sama Trilateral Antara AS, Jepang dan Filipina dalam Konteks Geopolitik Asia Pasifik
Dewan Pakar BPIP: Akademisi Bisa Buka Wacana Keselarasan Sistem Pilpres dengan Sila ke-4 Pancasila
Dewan Pakar BPIP: Memory of the World UNESCO, momentum promosikan Pancasila ke dunia internasional
Artikel Terkini
Tanggapi Tuduhan Ade Pencuri, Lawyer Gaul: gak Cocok sama Faktanya
Terus Bermanuver Menuju Pilkada NTT, Cagub Ardy Mbalembout dan Irjen Jonny Asadoma Gelar Pertemuan Tertutup di Jakarta
Tamini Square Gelar Festival Soto dan Masakan Nusantara
Dituduh Curi Iphone, Ade Laporkan AA ke Polres Jaksel
PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas