INDONEWS.ID

  • Rabu, 07/06/2023 21:33 WIB
  • Pasokan Kedelai Langka, LaNyalla Mattalitti: Harus Ada Kebijakan Holistik

  • Oleh :
    • Mancik
Pasokan Kedelai Langka, LaNyalla Mattalitti: Harus Ada Kebijakan Holistik
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.(Foto:Dok.DPD RI)

INDONEWS.ID - Langkanya pasokan dan naiknya harga kedelai mendapat sorotan tajam Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.

Menurut LaNyalla, harus ada kebijakan holistik yang diambil pemerintah untuk mengatasi persoalan pasokan kedelai di Tanah Air. Sebab, langkanya pasokan kedelai berimbas pada produktivitas tahu dan tempe yang semakin menurun dan juga melonjaknya harga dua komoditas penting tersebut.

Baca juga : Harga Kedelai Naik, Sultan Minta Pemerintah Beri Insentif Fiskal Pengrajin Tempe

"Kedelai merupakan bahan baku tahu dan tempe yang merupakan sumber protein yang dibutuhkan masyarakat. Untuk mengatasi kelangkaan kedelai, saya kira harus ada kebijakan yang holistik yang harus diambil pemerintah," kata LaNyalla dalam keterangannya kepada media pada Rabu, (7/6/2023).

Selama ini, 90 persen kebutuhan kedelai dalam negeri masih dipasok dari hasil impor. Oleh karenanya, harus ada solusi yang komprehensif agar persoalan pasokan kedelai yang hampir terjadi setiap tahun dapat teratasi.

Baca juga : Ngurus Minyak Goreng dan Kedelai Tidak Becus, Menteri Jokowi Hanya Menang di Gaya

Senator asal Jawa Timur itu menilai kebijakan yang diambil Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang menawarkan kepada petani di Gunungkidul untuk menanam kedelai adalah solusi jangka panjang dan perlu analisa yang baik.

"Kita berharap bahwa kedelai tak lagi bergantung pada impor, sehingga kita bisa memenuhi sendiri kebutuhan dalam negeri. Tetapi tentu tidak serta-merta dengan meminta petani menanam kedelai," tutur LaNyalla.

Baca juga : Polemik Kedelai Impor, Mentan Minta Para Integrator Selesaikan Dalam 200 Hari

Diperlukan kajian dan dukungan yang memadai agar kedelai tak melulu menjadi masalah yang harus dicarikan solusinya setiap tahun oleh pemerintah.

"Harus menjadi skala prioritas bagi pemerintah agar persoalan ini tak terus berulang dari tahun ke tahun. Dalam waktu cepat, kita harus mencarikan solusinya agar kebutuhan gizi masyarakat dapat terpenuhi. Selanjutnya, dibuatkan skema jangka panjang agar kita dapat mengatasi hal tersebut," tutur LaNyalla.*

Artikel Terkait
Harga Kedelai Naik, Sultan Minta Pemerintah Beri Insentif Fiskal Pengrajin Tempe
Ngurus Minyak Goreng dan Kedelai Tidak Becus, Menteri Jokowi Hanya Menang di Gaya
Polemik Kedelai Impor, Mentan Minta Para Integrator Selesaikan Dalam 200 Hari
Artikel Terkini
Tiga Penyuluh Agama Islam Tanahdatar Mewakili Provinsi Sumatera Barat ke Tingkat Nasional
Bertemu Menpan-RB, Pj Gubernur Sumut Komitmen Perbaiki Tata Kelola Pemerintahan
Perluas Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah & Optimalisasi Pengelolaan Keuangan Daerah, Pemerintah Laksanakan High Level Meeting (HLM) TP2DD se-Jawa Timur
Wakil Kanselir Jerman: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Salah Satu Tertinggi di Kawasan Asia Tenggara
Asisten II Setda Kabupaten Maybrat Engelbertus Turot: Pemda Maybrat Cari Solusi Atasi Semua Hak ASN
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas