Jakarta, INDONEWS.ID - Salah satu tokoh kunci reformasi Indonesia, DR Rizal Ramli mengungkapkan bahwa suatu ketika Sultan Tidore disodorkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tiga pilihan. Pilihan pertama yaitu Kesultanan Tidore merdeka bersama wilayahnya yaitu Tidore, Maluku dan Papua.
Pilihan kedua, Kesultanan Tidore mau merdeka dan bergabung bersama Kerajaan Belanda. Dan pilihan ketiga, Kesultanan Tidore merdeka bersama republik baru bernama Indonesia.
Bagi Rizal Ramli, pilihan ini sangat berat yang membutuhkan keikhlasan sekaligus keberanian menjawab dari seorang Sultan Tidore. Betapa tidak, jika saja Sultan Tidore memilih merdeka bersama Belanda, maka dia saat ini sudah makmur. Namun dia kehilangan sesama saudaranya warga Indonesia. Jika dia memilih merdeka bersama Maluku dan Papua maka dia menjadi negara makmura dan memiliki wilayah kekuasaan yang besar.
Tokoh nasional ini mengatakan, jika Kesultanan Tidore memilih merdeka sendiri, maka wilayah Indonesia hari ini hanya sampai di Sulawesi saja, atau 1/3 dari wilayahnya yang sekarang.
“Tapi Sultan Tidore berkorban, ikhlas dengan memilih bergabung dengan Republik Indonesia. Jadi semua raja di Nusantara mau bergabung dengan Republik Indonesia, yang bercita-cita memakmurkan dan mencerdaskan rakyat Indonesia. Karena itu, enak saja jika ada orang yang mau membuat dinasti politik dan dinasti bisnis. Kita stoplah barang ini,” kata Bang RR – sapaan Rizal Ramli dalam podcast Refli Harun di Jakarta, yang dipantau Senin (19/6).
Mantan Menko Perekonomian di era Presiden Gus Dur ini mengisahkan bagaimana raja-raja Nusantara dengan tulus mau menyerahkan kekuasaannya kepada republik yang baru merdeka, Republik Indonesia.
Bahkan, kata Mantan Menko Kemaritiman itu, beberapa dari raja tersebut membiayai berdirinya Republik Indonesia.
Dia menyebutkan Kerajaan Siak, menyerahkan sebagian dari hartanya untuk membiayai republik baru tersebut. Kesultanan Jogja harus membiayai selama tiga tahun untuk republik ini.
“Jadi para raja-raja Nusantara itu memiliki kesadaran, keberanian dan keikhlasan untuk berkorban bagi republik tercinta ini,” ujar Rizal. ***