Jakarta, INDONEWS.ID - Ketua Umum Forum Kreasi Budaya Indonesia (Fokbi) ikut poco-poco bersama anggota Fokbi DKI yang mengajak masyarakat di kawasan Car Free Day (CFD) gembira bersama. Menurutnya, Poco-poco tak hanya olahraga tapi juga penuh kegembiraan, dan mampu mengajak masyarakat ikut senam bersama.
Hal itu diungkap Ketua Umum Fokbi Sapta Nirwanda yang konsern membawa budaya Nusantara mendunia. Dikatakan, dalam menyambut HUT 496 Jakarta Fokbi mengajak masyarakat olahraga bersama, guna menyehatkan serta membuat bugar tubuh.
"Poco-poco tak sekedar menyehatkan tapi juga membuat kita gembira. Lagu lain seperti Gemu Fa Mi Re, Tobelo, Jali-Jali juga ikut mengiring olahraga bersama", paparnya
Lebih lanjut dikatakan, senam bersama yang diiring musik Nusantara, bukan saja menyehatkan masyarakat tapi juga menumbuhkan industri kreatif. Dan hal lain pun akan tumbuh beriringan, karena itu Poco-poco bukan hanya menyehatkan tapi juga membuat masyarakat gembira.
Menurutnya, Poco-poco bukan hanya untuk orang dewasa tapi juga anak-anak. "Mereka akan menampilkan kreasi tarinya dihadapan kita, itulah olahraga yang menyehatkan juga menggembirakan", tambahnya.
Sapta bangga dengan Fokbi DKI meski baru berdiri sebulan lalu, namun mereka sudah punya gebrakan menyehatkan warga Jakarta lewat senam Poco-poco. Ia berharap Fokbi DKI terus berkreasi dan mengenalkan budaya bangsa.
Sementara Melani anggota Fokbi DKI yang juga legislator asal Partai Demokrat mengatakan, olahraga diiring musik Nusantara cara kita melawan pengaruh budaya asing. Budaya asing seperti K-pop dikenal masyarakat, dengan terus menggaungkan senam Poco-poco, Gemu Fa Mi Re dan lagu nusantara lainnya kita cintai budaya sendiri.
"Poco-poco ini harus terus digaungkan, kita lawan pengaruh budaya Korea yang begitu masif, semoga ini menjadi permulaan melawan pengaruh itu dan kita terus menggaungkan", ujarnya penuh semangat.
Sapta dan Melani sepakat, Poco-poco itu mudah dikuti masyarakat apalagi musik pengiringnya energik membangkitkan semangat. Semoga dengan Poco-poco masyarakat makin cinta budaya nusantara, dan generasi penurus bangsa cinta dengan budaya sendiri daripada budaya asing.