INDONEWS.ID

  • Senin, 18/09/2023 20:59 WIB
  • Terima Keluhan Pedagang Terkait Harga Beras Tinggi, RR: Ulah Kebijakan Pemerintah yang Doyan Impor

  • Oleh :
    • very
Terima Keluhan Pedagang Terkait Harga Beras Tinggi, RR: Ulah Kebijakan Pemerintah yang Doyan Impor
Tokoh Pergerakan Dr Rizal Ramli dalam sebuah diskusi di Jakata. (Foto: Ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID - Ekonom senior DR Rizal Ramli mengaku mendapat laporan dari para pedagang beras di lapangan.

Baca juga : Perluas Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah & Optimalisasi Pengelolaan Keuangan Daerah, Pemerintah Laksanakan High Level Meeting (HLM) TP2DD se-Jawa Timur

“Izin Bang, perberasan kita ini amburadul sekali. Terlalu banyak campur tangan,” tulis mantan Menko Perekonomian itu dalam akun Twitter miliknya, @RamliRizal, yang dipantau pada hari ini, Senin (18/9).

Menurut mantan Menko Kemaritiman itu, para pedagang tersebut tidak tahu siapa yang bertanggung jawab atas kenaikan harga yang menggila tersebut.

Baca juga : KUR Penempatan PMI : Solusi Pembiayaan bagi Calon Pekerja Migran Maupun Pekerja Magang Indonesia di Luar Negeri

“Kami pedagang tidak tahu siapa yang bertanggung jawab atas kenaikan harga beras sampai 15 rb/kg? Apakah Mentan, Mendag, atau Bulog,” ujar Bang RR – sapaan Rizal Ramli menirukan keluhan pedagang beras tersebut.

Mantan Kepala Bulog ini juga menerima laporan dari pedagang beras bahwa dalam sejarah bangsa, inilah harga beras yang paling tinggi. “Dalam sejarah, baru ini lah harga beras tertinggi Bang Rizal,” tulisnya.

Baca juga : Koordinator TePI Sayangkan Putusan MK Soal Pencabutan Ambang Batas Tanpa Ketegasan Angka yang Pas

Menjawab pernyataan pedagang beras tersebut, Tokoh Pergerakan ini mengatakan bahwa melambungnya harga beras terjadi karena ulah kebijakan pemerintah yang tidak becus.

“(Kebijakan) Jokowi tidak becus, dan Mentri-menterinya sibuk kampanye atau mproyek,” ujarnya.

Sebelumnya, Bang RR juga mengeritik kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi yang dinilainya sangat doyan impor. Hal inilah, katanya, menjadi salah satu penyebab tingginya harga beras di dalam negeri.

“Situ doyan impor tapi pidato-pidato sloganistik kurangi impor sembari selfie-selfie dengan petani,” ujar mantan Penasihat Fraksi ABRI di DPR/MPR RI itu.

Selain itu, katanya, pemerintah malah mengurani subsidi pupuk sehingga membuat petani rugi.

“Situ yang kurangi subsidi pupuk sehingga petani merugi klo tanam padi pakai pupuk non-subsidi,” ujarnya.

“Sekarang situ salahkan faktor internasional (sebagai) penyebab harga beras naik gila-gilaan. Mikir dong, situ cuman doyan PHP dan ngeles,” pungkasnya.

Seperti diketahui, dalam acara Dies Natalis ke-60 Institut Pertanian Bogor pada Jumat (15/9/2023), Presiden Jokowi mengungkapkan ada 19 negara yang membatasi ekspor pangan, salah satunya India.

Hal itu berdampak pada kenaikan kenaikan harga beras di semua negara.

Jokowi mengatakan, 19 negara tersebut membatasi ekspor demi memastikan ketersediaan pangan di negaranya masing-masing.

Situasi tersebut, kata Presiden, mempersulit upaya pemerintah memperbesar cadangan strategis beras karena sulit melakukan impor.

Padahal, katanya, dahulu banyak negara yang berebut menyodorkan barangnya agar dapat diekspor ke luar negeri. ***

Artikel Terkait
Perluas Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah & Optimalisasi Pengelolaan Keuangan Daerah, Pemerintah Laksanakan High Level Meeting (HLM) TP2DD se-Jawa Timur
KUR Penempatan PMI : Solusi Pembiayaan bagi Calon Pekerja Migran Maupun Pekerja Magang Indonesia di Luar Negeri
Koordinator TePI Sayangkan Putusan MK Soal Pencabutan Ambang Batas Tanpa Ketegasan Angka yang Pas
Artikel Terkini
Rayakan HUT Indonews.id ke-8, Pemred Asri Hadi Ajak Pembaca Setia Bantu Penderita Kanker di Indonesia, Begini Caranya!
Pj Wali Kota Kediri: Yogyakarta Punya Malioboro, Kota Kediri Punya BrantasTic
Sudah Dibatalkan MK, Partai Buruh Akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada
Update Banjir Bandang di Agam, Korban Meninggal 19 Orang
KNKT Minta Semua Pihak Buat Rencana Perjalanan Wisata yang Baik dan Bijak
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas