INDONEWS.ID

  • Rabu, 20/12/2023 19:16 WIB
  • Bedah Buku "Buku Hitam Prabowo Subianto" di Bogor Konsisten Cegah Pelanggar HAM Masuk Istana

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Bedah Buku "Buku Hitam Prabowo Subianto" di Bogor Konsisten Cegah Pelanggar HAM Masuk Istana

Bogor, INDONEWS.ID - Antusiasme generasi muda Kabupaten Bogor untuk mengetahui dan memahami jejak rekam para kontestan Pilpres 2024 yang akan datang cukup tinggi. Hal ini terpotret dari gelaran diskusi Bedah Buku "Buku Hitam Prabowo Subianto, Sejarah Kelam Reformasi" yang ditulis oleh Buya Azwar Furqudyama di Kedai Kopi Pemuda, Cibinong Bogor, Rabu (20/12/2023). Diskusi digelar oleh Gerak98 dan Aliansi Masyarakat Bogor Bersatu (AMBB).

Kh Husni Mubarak Amir selaku Ulama Muda NU yang menjadi pembicara menjelaskan, pihaknya mengapresiasi lahirnya buku tersebut. Sejauh pengetehuannya, buku tersebur terbit dua hari sebelum debat capres-cawapres 2024 digelar. Menurutnya ini merupakan bagian dari hak moral yang sudah dilakukan oleh Buya Azwar untuk generasi Muda Indonesia.

Baca juga : Romo Magnis: Presiden Mirip Pemimpin Organisasi Mafia Jika Hanya Menguntungkan Pihak Tertentu

"Karena buku ini menjelaskan tentang sejarah kelam republik ini sehingga penting untuk diketahui oleh semua orang, terutama generasi muda yang akan menjadi pewaris negeri ini. Bahwa lewat buku ini kita tahu apa saja yang menjadi rekam jejak dari tokoh-tokoh bangsa yang hari ini masih beredar dalam pusaran politik nasional, terutama tentu calon presiden 2024 yakni Prabowo Subianto," kata Husni Mubarak.

"Buku tersebut mengandung informasi yang layak dikunyah oleh para calon pemilih, agar mendapat pemimpin yang berkualitas dan tentunya rekam jejaknya tidak punya benturan dengan kasus kemanusiaan, yakni pelanggaran HAM Berat. Rekam jejak itu penting, sebagai mana firman Allah dalam Al-Qur`an," tambahnya.

Baca juga : Kemenko Polhukam Kawal Pemilu Tetap Kondusif Hingga 20 Maret

Selanjutnya, Dr Mastur Thoyyib selaku akademisi Bogor yang juga pelaku perlawanan pada tahun 1980an juga mengapresiasi terbitnya buku ini sebab dinilai penting untuk kaum muda sebagai pewaris. Ini merupaian penyebaran ilmu pengetahuan, sebuah karya ilmiah, jadi harus diapresiasi.

"Saya apresiasi buku ini sebagai warisan bagi kaum muda yang mau berfikir dan tentu saja bergerak Ini hasil poretan ya, pemotretan bisa benar bisa salah, tapi paling tidak ini memang potret dari sejarah kelam bangsa ini. Bahkan tahun-tahun saat itu memang kita ada di bawah sepatu laras tentara, karena memang saat orba kita hidup di bawah rezim militer.

Baca juga : Mahfud Md Mengaku Akan Terus Berjuang untuk Demokrasi dan Keadilan

Mudah-mudahan ini bukan buku pertama, semoga lahir Buku berikutnya yang memotret sejarah kelam militerisme di Indonesia. Sejarah politik Indonesia adalah sejarah politik kekerasan militerisme. Hampir semua penguasa berhadapan dengan militer, baik Soekarno, Habibie, Mega berhadapan dengan militer. Ini fakta sejarah. Maka kita layak apresiasi buku ini untuk menjadi rujukan literasi untuk kaum millenial.

Bukan hanya untuk pemilu saja, ini sumbangan berjasa, jika ideologi militerisme hidup, maka akan menjadi ladang kekerasan dan akan dipastikan tragedi pasti terjadi. Ini harus dihambat. Sudah betul sipil melalui demokrasi harus menjadi kontrol kehidupan kita. Tugas pemerintah ada dua, rasa aman dan kesejahteraan, ini tugas utamanya," ulas Mastur.

Mulyadi, aktivis 98 Pakuan Bogor menyampaikan buku ini menjadi warisan berharga buat anak cucu, buat generasi millenial, bahwa rezim militeristik orde baru sangat biadab. "Sangat mengerikan, makanya saya menyatakan bahwa pilihan politik untuk terus melawan orde baru atau new orde untuk tidak kembali ke masa orde Baru dengan cara kalahkan Prabowo Subianto di pemilu 2024 karena ini watak yaa menurut saya. Jika berkuasa, saya kita watak militeristik orde Baru akan kembali hidup."

Artikel Terkait
Romo Magnis: Presiden Mirip Pemimpin Organisasi Mafia Jika Hanya Menguntungkan Pihak Tertentu
Kemenko Polhukam Kawal Pemilu Tetap Kondusif Hingga 20 Maret
Mahfud Md Mengaku Akan Terus Berjuang untuk Demokrasi dan Keadilan
Artikel Terkini
Karya Sastra Puisi Indonesia dan Kazakhstan
KI Pusat Mantapkan Sinergi dengan Media dalam Mengawal Informasi Publik
Direktur GKI Beri Materi Kewirausahaan untuk Pelajar SMKS Bina Mandiri Labuan Bajo
Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG
Tiga Orang Ditemukan Meninggal Akibat Tertimbun Longsor di Kabupaten Garut
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas