INDONEWS.ID

  • Rabu, 17/01/2024 08:44 WIB
  • Kepala BSKDN Kemendagri: Pemkab Tulungagung Harus Cermat Identifikasi Potensi Inovasi

  • Oleh :
    • luska
Kepala BSKDN Kemendagri: Pemkab Tulungagung Harus Cermat Identifikasi Potensi Inovasi

Jakarta, INDONEWS.ID - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo meminta Pemerintah Kabupaten Tulungagung cermat mengidentifikasi potensi inovasi. Menurutnya, upaya tersebut dapat membangun ekosistem inovasi yang kuat di Kabupaten Tulungagung. Tidak hanya itu, identifikasi yang tepat juga dapat menghasilkan nilai kematangan inovasi yang tinggi hingga hasil pengukuran Indeks Inovasi Daerah (IID) ke depannya juga akan semakin baik. 

"Kita tidak menilai inovasi per inovasi, tetapi ekosistem inovasi. Untuk mencapai itu kita harus mengetahui common enemy kita atau musuh bersama di Tulungagung untuk diselesaikan secara bersama-sama yang melibatkan lintas OPD (Organisasi Perangkat Daerah)," ungkap Yusharto saat menerima kunjungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung di Ruang Video Conference pada Selasa, 16 Januari 2024. 

Baca juga : Perkuat Perencanaan Pembangunan, Kemendagri Ajak Pemda Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045

Lebih lanjut Yusharto menjelaskan, permasalahan yang kerap dihadapi daerah salah satunya adalah bagaimana cara meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat, baik di bidang industri maupun pertanian. Yusharto menyarankan agar Pemkab Tulungagung mengidentifikasi potensi di daerahnya terlebih dahulu. Potensi tersebut kemudian dikembangkan melalui inovasi yang tepat. Misalnya dalam memanfaatkan potensi pertanian, Pemkab Tulungagung bisa mulai melibatkan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) dalam penyediaan benih maupun pupuk.  

“Mereka (pemilik UMKM) dikasih NIB (Nomor Induk Berusaha) sehingga mereka bisa menyediakan kebutuhan sebagai hulunya pertanian,” ungkapnya.  

Baca juga : Kawal Musrenbang di Riau, Kemendagri Tekankan Pentingnya Pembangunan Berbasis Partisipatif

Dia menambahkan, dengan melibatkan UMKM, itu berarti pengembangan pertanian di wilayah Tulungagung tidak hanya menjadi tanggung jawab dinas pertanian setempat. Namun, hal itu juga menjadi tugas dinas perindustrian hingga dinas perhubungan. “Demikian kita bersama-sama mengatasi common enemy kita yaitu menjadikan pendapatan per kapita petani lebih baik yang dinilai dari nilai tukar petani,” jelasnya.

Selain memotivasi setiap OPD untuk menciptakan inovasi, Yusharto juga mengarahkan Pemkab Tulungangung untuk memperbarui inovasi yang penerapannya sudah lebih dari 2 tahun. Inovasi yang telah diperbarui tersebut dapat akan kembali diikutsertakan dalam pengukuran IID . Upaya tersebut dinilai dapat meningkatkan ekosistem inovasi Kabupaten Tulungagung menjadi lebih baik. 

Baca juga : Lepas Suhajar sebagai Sekjen Kemendagri, Mendagri Apresiasi Kinerja dan Loyalitas

“Sebenarnya relatif banyak inovasi yang dilaporkan Kabupaten Tulungagung, hanya saja dalam proses pelaporan itu beberapa indikator yang dimintakan untuk dipenuhi hampir 40 persen tidak terisi. Untuk itu ke depan harus lebih hati-hati dalam penginputan data. Kami siap untuk mendampingi Kabupaten Tulungagung dalam meningkatkan inovasi,” pungkasnya.

Artikel Terkait
Perkuat Perencanaan Pembangunan, Kemendagri Ajak Pemda Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
Kawal Musrenbang di Riau, Kemendagri Tekankan Pentingnya Pembangunan Berbasis Partisipatif
Lepas Suhajar sebagai Sekjen Kemendagri, Mendagri Apresiasi Kinerja dan Loyalitas
Artikel Terkini
Regional 4 Jadi Ayah Asuh Anak Stunting Pemayung
Perkuat Perencanaan Pembangunan, Kemendagri Ajak Pemda Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
Menko Airlangga Sampaikan Sukses Indonesia Jaga Pertumbuhan Ekonomi, Stabilitas Politik, dan Lanjutkan Upaya Transisi Energi
UU DKJ Disahkan, Fahira Idris Soroti Pentingnya Dana Abadi Kebudayaan
Kawal Musrenbang di Riau, Kemendagri Tekankan Pentingnya Pembangunan Berbasis Partisipatif
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas