INDONEWS.ID

  • Senin, 06/05/2024 16:01 WIB
  • Mahasiswa Katolik Tangsel Dianiaya, Astra Tandang Harap Semua Pihak Tidak Terprovokasi

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Mahasiswa Katolik Tangsel Dianiaya, Astra Tandang Harap Semua Pihak Tidak Terprovokasi

Jakarta, INDONEWS.ID - Sekelompok mahasiswa Katolik Universitas Pamulang (Unpam) digeruduk ketua RT dan oknum warga saat tengah melaksanakan ibadah doa Rosario di sebuah rumah kontrakan di Jalan Ampera, Setu, Tangerang Selatan, pada Minggu (5/5/2024). Peristiwa ini terekam kamera hingga videonya viral di media sosial.

Menanggapi hal ini, Astra Tandang, aktivis sosial kemasyarakat menilai ada yang bermasalah dengan kondisi masyarakat kita.

Baca juga : FORPATIM Jakarta Dukung Langkah Polda NTT Sikapi Aksi Represif Terhadap Pemuda Papua di Kupang

"Untuk saya, peristiwa ini adalah satu simbol. Yakni, simbol sebuah masyarakat yang sedang sakit parah. Ini adalah symptom dari sebuah penyakit sosial yang akut. Pengobatannya pun tidak mudah," kata Astra dalam rilis kepada media, Senin (6/5/24).

Menurut Astra, persoalan ini mengharuskan kita untuk memeriksa kembali apa yang sedang terjadi dan berubah di masyarakat Indonesia.

"Kita harus menggali lebih dalam lagi. Apa yang menjadi penyebab orang takut pada perbedaan? Mengapa orang tidak mau keluar dari komunitas gerombolannya? Apa yang sedang terjadi dan berubah di masyarakat kita?," ujar Astra.

Astra Tandang yang juga merupakan Pengurus Pusat PMKRI itu menyakini bahwa tidak ada agama-agama yang membiarkan praktik kekerasan.

"Intoleransi tidak terjadi begitu saja. Saya tidak percaya intoleransi terjadi karena ajaran agama atau sistem kepercayaan yang dianut seseorang. Agama-agama Abrahamik (yang saya tahu) sangat kaya dengan anjuran untuk saling mengasihi dan kaya dengan nilai-niali persaudaraan sejati," jelas Astra.

Astra menilai, masalah inteloransi itu tidak terlepas dari persoalan ekonomi-politik yang masih mengalami ketimpangan.

"Akar-akarnya saya kira ada pada persoalan ekonomi-politik kita. Kegagalan-kegagalan kita membangun sebuah sistem dimana semua orang bisa maju dan tidak merasa terasing dan menjadi korban," kata Astra.

Astra berharap peristiwa tersebut segera diselesaikan agar tidak menjalar ke daerah lain.

"Peristiwa ini akan membawa kita pada ketakutan kolektif. Kita semua tidak boleh terprovokasi. Kita percaya pihak Kepolisian akan segera menuntaskan kasus ini sehingga tidak menjalar ke daerah lain. Sikap terbuka untuk berkomunikasi dengan berbagai pihak harus kita lakukan " harap Astra.

Artikel Terkait
FORPATIM Jakarta Dukung Langkah Polda NTT Sikapi Aksi Represif Terhadap Pemuda Papua di Kupang
Artikel Terkini
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Korban Banjir Bandang di Sumbar
HOGERS Indonesia Resmi Buka Gelaran HI-DRONE2 di Community Park, Pantai Indah Kapuk 2
Ketua Pengadilan Negeri Batusangkar Dirikan Dapur dan Pendistribusian untuk Korban Banjir Bandang Tanah Datar
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas