indonews

indonews.id

Pembiayaan PNM Mekaar di Banyuwangi Tembus Rp 3,48 Triliun, Wapres Gibran Apresiasi Peran Perempuan Pelaku Usaha

Pembiayaan PNM Mekaar di Banyuwangi Tembus Rp 3,48 Triliun, Wapres Gibran Apresiasi Peran Perempuan Pelaku Usaha

Reporter: Rikard Djegadut
Redaktur: Rikard Djegadut

Jakarta, INDONEWS.ID - Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang dijalankan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mencatat capaian pembiayaan luar biasa. Hingga akhir Mei 2025, total pembiayaan yang disalurkan telah mencapai Rp 3,48 triliun, dengan menjangkau 139.000 nasabah perempuan pra sejahtera.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Operasional PNM, Sunar Basuki, saat mendampingi kunjungan kerja Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Kecamatan Genteng, Senin (23/6/2025).

“Menurut data kami, hingga akhir Mei, di Banyuwangi ada 139.000 nasabah PNM Mekaar dengan akumulasi pembiayaan Rp 3,48 triliun,” jelas Sunar.

Sebanyak 62 persen nasabah aktif di Banyuwangi berasal dari sektor perdagangan, mulai dari penjual jamu tradisional, peracik sambal rumahan, perajin batik, hingga pedagang makanan ringan yang kini mulai menjangkau pasar digital. Mereka adalah bagian dari 15 juta perempuan pra sejahtera di Indonesia yang kini telah menjadi pelaku usaha tangguh.

“Nasabah kami adalah perempuan-perempuan kuat yang membangun ekonomi dari balik dapur rumah sederhana, menciptakan nilai tambah dan menopang perekonomian keluarga,” ujar Sunar.

PNM sendiri merupakan lembaga keuangan non-bank milik negara yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat kecil yang tidak terjangkau layanan perbankan formal. Melalui pendampingan dan pembiayaan modal tanpa agunan, PNM mendorong peningkatan pendapatan dan kemandirian usaha para perempuan prasejahtera.

Wakil Presiden Gibran dalam kesempatan tersebut mengapresiasi peran besar PNM dan para nasabahnya dalam memajukan ekonomi lokal, khususnya di wilayah ujung timur Pulau Jawa. Ia juga menyoroti tingkat kredit macet (NPL) yang rendah di Banyuwangi, yakni hanya 1,3 persen, sebagai indikator keberhasilan program ini.

“Terima kasih atas kedisiplinan para nasabah, dan kerja keras para pendamping PNM yang sabar mendampingi mereka. Ini prestasi luar biasa,” kata Gibran.

Gibran juga mendorong para kepala daerah, baik gubernur maupun bupati/wali kota, untuk melibatkan UMKM binaan PNM dalam berbagai acara pemerintahan guna mendukung promosi dan pemasaran produk lokal.

Kunjungan kerja ini sekaligus menegaskan komitmen pemerintah dalam mendorong kemajuan sektor ultra mikro dan memastikan bahwa pemberdayaan perempuan menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional yang inklusif.

© 2025 indonews.id.
All Right Reserved
Atas