INDONEWS.ID

  • Kamis, 06/04/2017 08:25 WIB
  • Terima Presiden Afghanistan, RI Siap Berbagi Pengalaman Terkait Rekonsiliasi untuk Perdamaian

  • Oleh :
    • Abdi Lisa
Terima Presiden Afghanistan, RI Siap Berbagi Pengalaman Terkait Rekonsiliasi untuk Perdamaian
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Presiden Afghanistan, Mohammad Ashraf Ghani, Rabu sore (5/4/2017), (Foto: Biro Pers Istana)
Jakarta, INDONEWS.ID - Pemerintah Indonesia terus mempererat kerja sama dengan negara-negara sahabat. Setelah pada bulan sebelumnya Indonesia telah bersepakat mempererat kerja sama dengan sejumlah negara seperti Prancis, Afrika Selatan, Sri Lanka, dan juga Arab Saudi, kini sejumlah kesepakatan berhasil dicapai dengan Afghanistan. Presiden Afghanistan, Mohammad Ashraf Ghani, Rabu sore (5/4/2017), melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Kunjungan tersebut sekaligus membuat sejarah baru, sebab merupakan kali pertama seorang Kepala Negara Afghanistan berkunjung ke Indonesia. "Merupakan suatu kehormatan bagi Indonesia untuk menerima kunjungan Presiden Afghanistan, Yang Mulia Mohammad Ashraf Ghani. Kunjungan Kenegaraan ini merupakan kunjungan pertama kali Yang Mulia ke Indonesia," Presiden Jokowi mengawali pernyataan pers bersama di Istana Merdeka, Jakarta. Melalui pernyataannya tersebut, Presiden berpandangan bahwa Afghanistan merupakan negara yang memiliki kedekatan khusus dengan Indonesia. Kedua negara juga telah menjalin hubungan yang baik selama 62 tahun. "Afghanistan adalah salah satu negara pertama yang mengakui kedaulatan Republik Indonesia. Kedua negara berperan aktif menyukseskan Konferensi Asia Afrika tahun 1955," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Dalam pertemuan tersebut, kedua kepala negara membicarakan sejumlah isu bilateral. Sejumlah isu yang dibicarakan tersebut yaitu kerja sama pembangunan perdamaian, pembangunan kapasitas, dan juga peningkatan kerja sama di bidang perdagangan. Di bidang perdamaian, Presiden Joko Widodo menyatakan kesiapan pemerintah Indonesia untuk berbagi pengalaman yang utamanya berkaitan dengan rekonsiliasi untuk perdamaian. Indonesia juga mengapresiasi upaya Afghanistan yang hendak menciptakan perdamaian dan stabilitas di negerinya. "Indonesia menyambut baik upaya yang dilakukan pemerintah Afghanistan dalam menciptakan stabilitas dan perdamaian. Indonesia siap berbagi pengalaman mengenai rekonsiliasi untuk perdamaian," ucap Presiden seperti dikutip dari siaran pers Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden. Selain itu, untuk mendorong penyebaran nilai Islam yang rahmatan lil 'alamin, Indonesia sebelumnya telah membangun Indonesia Islamic Center di Kabul, Afghanistan. Indonesia berharap, masyarakat Afghanistan dapat memanfaatkan fasilitas ibadah, kesehatan, dan pendidikan yang akan terus dibangun di sana dengan sebaik-baiknya. "Pembangunan Masjid As Salaam di Indonesia Islamic Center telah selesai dan dapat menampung 2.500 jamaah. Selanjutnya, Indonesia akan segera menyelesaikan pembangunan sarana kesehatan dan pendidikan untuk penduduk setempat," tuturnya. Sementara itu, di bidang pengembangan kapasitas, Indonesia dan Afghanistan sepakat untuk memperluas kerja sama pengembangan kapasitas di bidang hukum, perumahan dan pekerjaan umum, kebijakan fiskal, dan juga pendidikan tinggi. "Sejauh ini Indonesia telah memberikan pelatihan kepada 358 orang dalam 47 program, meliputi bidang pertanian, kepolisian, pemberdayaan perempuan, dan administrasi pemerintahan," ungkapnya. Dalam kunjungannya ini, Presiden Ghani beserta delegasinya tiba sekitar pukul 15.00 WIB. Kedatangannya disambut dengan upacara kenegaraan yang dimeriahkan oleh pasukan Nusantara, korps musik, serta para pelajar yang menyambut kedatangannya. Perbincangan di veranda Istana Merdeka kembali dilakukan sebagai perwujudan komitmen kedua negara untuk mempererat hubungan kerja sama yang lebih baik. Sore itu, kedua kepala negara tampak akrab sambil sesekali membincangkan sejumlah hal dengan penuh antusias. Turut hadir mendampingi Presiden diantaranya, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Agama Lukman Hakim SaIfuddin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian. (Very)  
Artikel Terkait
Pulihkan Pasokan Air untuk Sentra Pangan di Sigi, Presiden Jokowi Didampingi Menteri Basuki Resmikan Bendung dan Jaringan Irigasi Gumbasa
Jokowi Lantik Menko Polhukam dan Menteri ATR/BPN Rabu, Beredar Nama Hadi Tjahjanto dan AHY
Tanggapi Hasil Hitung Cepat Pemilu, Presiden Jokowi: Sabar, Tunggu Hasil Resmi dari KPU
Artikel Terkini
Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG
Tiga Orang Ditemukan Meninggal Akibat Tertimbun Longsor di Kabupaten Garut
Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD
Kemendagri Dukung Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Melalui Optimalisasi Kebijakan Fiskal Nasional
Kemendagri Dorong Percepatan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pemerintahan di 4 DOB Papua
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas