INDONEWS.ID

  • Sabtu, 08/04/2017 09:29 WIB
  • Jelang Pilkada, PBNU Minta Warga DKI Tetap Tenang dan Tidak Terintimidasi

  • Oleh :
    • Abdi Lisa
Jelang Pilkada, PBNU Minta Warga DKI Tetap Tenang dan Tidak Terintimidasi
Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj dalam acara istighosah di halaman gedung PBNU, Kramat Raya, Jakarta, Jumat malam (7/4/2017). (Foto: Ist)
Jakarta, INDONEWS.ID - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang sejatinya menjadi pesta rakyat yang harus dirayakan dengan penuh kegembiraan malah menciptakan kekhawatiran akan munculnya perpecahan. Pilkada yang harus menjadi festival gagasan, malah berubah menjadi ajang mengedepankan isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). Hal itu tampak nyata dalam Pilkada DKI Jakarta kali ini. Warga terpecah secara tajam dalam dua kubu, yaitu kubu pendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Basuki-Djarot) dan pendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi). Prihatin sekaligus bukti tanggung jawab untuk menyelamatkan bangsa dari ancaman perpecahan tersebut, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Istighosah mendoakan warga dan pemimpin DKI Jakarta. Agenda bertajuk “Istighosah untuk Jakarta Damai” ini dilaksakan di Halaman PBNU, Kramat Raya, Jakarta, Jumat malam (7/4/2017). Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, mengatakan agenda tersebut dilakukan untuk menyejukkan kondisi sosial-politik di DKI Jakarta. "Kami ingin warga tenang, Jakarta damai. Menjelang putaran ke-2 Pilkada DKI Jakarta, kami berharap suasana menjadi sejuk, bukan semakin panas dan meluap amarah," ujar Kiai Said di depan peserta istighosah. Menurut Kiai Said, momentum politik bukan untuk saling menyerang antarkelompok, sehingga menimbulkan keresahan. "Saat ini jurang perbedaan semakin melebar. Isu-isu politik yang berhembus semakin kencang. Namun, kami dari Nahdlatul Ulama sadar, betapa politik seharusnya untuk mencari pemimpin yang paling baik, yang paling ahli, bukan untuk memecah belah warga," jelas Kiai Said. Dalam pengantar menjelang agenda istighosah ini, Kiai Said mengungkapkan bahwa perbedaan merupakan rahmat. "Perbedaan itu harusnya menjadi rahmat, harus kita syukuri. Karena itu modal kita semua untuk saling mengenal, saling belajar, saling mengasihi. Agama itu harus jadi sarana cinta dan perdamaian, addin huwa al-hubb. Bukan untuk dipolitisasi,” terang Kiai Said. Kiai Said berharap, istighosah tersebut menyebarkan gelombang kebaikan bagi warga Jakarta dan elite-elite politiknya. Dengan demikian yang terjadi adalah kedamaian, bukan mencaci maki dengan isu etnis, agama dan tradisi. "Nahdlatul Ulama menghimbau warga tetap fokus, tenang, dan tidak terintimidasi secara psikologis. Pilihlah pemimpin yang sesuai dengan nurani, selaras dengan kata hati," imbau Kiai Said. Selama ini, kata Kiai Said, Nahdlatul Ulama konsisten sebagai penengah dari segala kondisi sosial-politik dan keagamaan yang semakin ekstrem. Penyelenggaraan istighosah kali ini juga dalam rangka menciptakan perdamaian dan kesejukan bagi warga Jakarta, dan seluruh warga Indonesia. Hadir dalam istighosah tersebut, Kabaintelkam Polri Komjen Pol Luthfi Lubihanto, Dir Binmas Polda Metro Jaya Kombes Pol Priyo Mujihad, dan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Suyudi Ario Seto. (Very)
Artikel Terkait
Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD
Kemendagri Dukung Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Melalui Optimalisasi Kebijakan Fiskal Nasional
Kemendagri Dorong Percepatan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pemerintahan di 4 DOB Papua
Artikel Terkini
Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG
Tiga Orang Ditemukan Meninggal Akibat Tertimbun Longsor di Kabupaten Garut
Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD
Kemendagri Dukung Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Melalui Optimalisasi Kebijakan Fiskal Nasional
Kemendagri Dorong Percepatan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pemerintahan di 4 DOB Papua
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas