Jakarta, INDONEWS.ID- Untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana tsunami dengan berbagi informasi lewat program IOTIC (Indian Ocean Tsunami Information Centre – BMKG Program Office di Indonesia), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) menggelar workshop dengan sejumlah negara dikawasan Samudera Hindia.
Plt Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) Widada Sulistya, untuk memberikan layanan peringatan dini tsunami dan sistem mitigasi di Samudera Hindia telah dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama pada 27 Juni 2017 antara BMKG dan IOC-UNESCO.
"Kita berbagi informasi dalam rangka memperbaiki informasi sampai ke masyarakat agar lebih responsif terhadap bencana khususnya tsunami," kata Widada, kepada INDONEWS, Rabu (06/09/2017).
Widada menjelaskan, pascatsunami 26 Desember 2004, Indonesia dan negara-negara kawasan membangun sistem peringatan dini tsunami tepatnya mewujudkan Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) di BMKG pada 2008 yang didukung oleh 16 kementerian dan lembaga.
"Sistem ini mempercepat penyampaian informasi tsunami dari sebelumnya dua jam menjadi empat menit. Kita akan kejar Jepang bisa dua menit dan kita ajarkan masyarakat untuk lebih waspada," ujar Widada.
Sementara itu ditempat yang sama, Ketua ICG Intergovermental Coordination Group, Andi Eka Sakya mengatakan, kegiatan tersebut sebagai koordinasi antar pemerintah untuk mengefektifkan sistem peringatan dini masyarakat dari hulu-hilir.
Andi Eka mengatakan, pihaknya akan melakukan kegiatan Tsunami IOWave18 Exercise untuk memantau kapasitas kesiapsiagaan tsunami, membuat panduan dan melakukan percontohan penerapan Tsunami Ready Programme di Samudera Hindia sehingga diharapkan dapat membantu negara-negara yang rentan tsunami supaya memiliki sikap kesiapsiagaan terhadap bencana tsunami.
"Workshop SOP untuk membantu negara-negara anggota ICG/IOTWMS untuk membangun SOP peringatan tsunami dan tanggap darurat dari hulu ke hilir, membantu Badan Manajemen Bencana Nasional/Daerah untuk membangun SOP untuk pelaksanaan skala lokal dan nasional dalam tanggap peringatan tsunami yang dikeluarkan Pusat Peringatan Tsunami Nasional dan menyiapkan negara-negara anggota melakukan IOWave18 Exercise yang dijadwalkan pada September 2018," ujar Andi. (hdr)