INDONEWS.ID

  • Sabtu, 30/09/2017 13:37 WIB
  • IPW Minta Polri Jelaskan Kabar Senjata dan Peluru yang Tertahan di Bandara Soeta

  • Oleh :
    • very
IPW Minta Polri Jelaskan Kabar Senjata dan Peluru yang Tertahan di Bandara Soeta
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S. Pane. (Foto: Tribunnews.com)

Jakarta, INDONEWS.ID - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) diminta menjelaskan secara transparan terkait beredarnya kabar adanya 280 pucuk senjata dan sekitar 6.000 butir peluru milik Brimob yang tertahan di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.

“Dari informasi yang diperoleh Indonesia Police Watch (IPW) senjata dan amunisi itu dipasok PT MDM dari luar negeri yang diduga dari Rusia. Polri perlu menjelaskan, apakah senjata dan amunisi ini bagian dari rencana Polri untuk membeli 20.000 pucuk senjata api,” ujar Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, di Jakarta, Sabtu (30/9).

Neta mengatakan, semula rencana pembelian senjata api tersebut sempat dipersoalkan Panglima TNI, dengan menyebutkan senjata yang akan dibeli itu jenis SS. Namun Polri kemudian menjelaskan bahwa senjata yang akan dibeli itu bukan jenis SS, melainkan jenis MAG 4.

Baca juga : Usulan Partai Nasdem Soal Perjanjian dalam Hak Angket Dinilai Melecehkan Anggota DPR

Disebutkan bahwa 5.000 pucuk senjata itu dibeli dari Pindad dan 15. 000 pucuk lainnya dibeli dari luar negeri. Namun, Polri tidak menjelaskan siapa yang memasok senjata itu dan negara asal senjata. Hanya disebutkan senjata itu untuk Polantas dan Shabara.

Neta mengatakan, dari informasi yang diperoleh IPW, senjata yang tertahan di Bandara Soekarno Hatta itu jenis SAGL untuk Korps Brimob.

“Untuk menghindari kesimpangsiuran Polri perlu menjelaskan, apakah senjata yang tertahan di bandara itu berbeda dengan senjata yang hendak dibeli dari luar negeri yang sebanyak 15.000 pucuk.  Penjelasan ini diperlukan agar tidak muncul spekulasi yang merugikan Polri,” ujar Neta. 

Senjata MAG 4 dibeli Polri dengan APBN 2017 dan DPR sudah menyetujuinya untuk 20.000 puncuk.

Baca juga : Pemberian Pangkat Istimewa pada Prabowo, TPDI: Presiden Jokowi Tidak Pertimbangkan Rasa Keadilan Korban

Neta mengatakan, Polri membutuhkan keberadaan senjata api karena sebagian besar senjata api yang dipegang personilnya tergolong senjata tua dan sebagian hasil kanibal.

“Namun diharapkan senjata yang digunakan Polri adalah untuk melumpuhkan dan tidak sama dengan senjata TNI agar tidak muncul komplain atau protes dari kalangan militer,” pungkasnya.

Baca juga : Paus Fransiskus Harap Gencatan Senjata di Gaza Diperpanjang

 


Artikel Terkait
Usulan Partai Nasdem Soal Perjanjian dalam Hak Angket Dinilai Melecehkan Anggota DPR
Pemberian Pangkat Istimewa pada Prabowo, TPDI: Presiden Jokowi Tidak Pertimbangkan Rasa Keadilan Korban
Paus Fransiskus Harap Gencatan Senjata di Gaza Diperpanjang
Artikel Terkini
Pj Bupati Maybrat Diterima Asisten Deputi Bidang Pengembangan Kapasitas SDM Usaha Mikro
Pj Bupati Maybrat Temui Tiga Jenderal Bintang 3 di Kemenhan, Bahas Ketahanan Pangan dan Keamanan Kabupaten Maybrat
Mengenal Lebih Jauh Ayush Systems of Medicine India dan Perannya di WHO
Polda Metro Hentikan Penyidikan Kasus Aiman, ICJR Ingatkan Beberapa Kasus Lain yang Serupa
Berkah Ramadan, Persediaan Produk Industri Pengolahan Terserap Optimal Terutama di Pasar Domestik
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas