Bisnis

Hingga 2019, Ada Tambahan 17.000 MW Pembangkit Listrik

Oleh : very - Selasa, 27/11/2018 20:35 WIB

Pembangkit Listrik. (Foto: Ilustrasi)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memperkirakan pembangkit listrik baru yang beroperasi hingga tahun 2019 sekitar 15.000 megawatt (MW) hingga 17.000 MW. Angka ini, di bawah rencana awal pemerintah sebesar 35.000 MW.

"Kalau akhir 2019 kira-kira 15.000 MW paling tinggi 17.000 MW," kata Jonan di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Senin (26/11/2018).

Jonan tak menampik investasi di sektor ESDM menurun. Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh banyak faktor.

"Investasi memang slowing down, saya tidak beralasan ini itu karena banyak faktor," ujarnya.

"Tapi yang saya katakan begini, kita mencoba mendudukkan investasi itu pada sektor-sektor kegiatan yang dibutuhkan," lanjut Jonan.

Jonan mengatakan, terkait program 35.000 MW sebenarnya terdapat kelebihan (excess) dan cadangan mencapai 60%. Padahal, normalnya sebesar 30%.

Dengan pertimbangan tersebut, maka sebagian program kelistrikan digeser hingga tahun 2025.

"Biasanya rule of thumb kita excess power cadangan 30%, makanya kita geser sampai 2024-2025," ujarnya.

Menurut Jonan, pembangkit yang telah terbangun saat ini sekitar 11.000 MW. Dan hingga akhir 2018, diperkirakan sampai 11.500 MW. 

"Kalau tanya sekarang mungkin total sejak pemerintah sekarang 10.000-11.000 MW COD (commercial operation date), sampai akhir tahun 11.000-11.500 MW," pungkasnya. (Very)

Artikel Terkait