Nasional

Presiden Jokowi Peringati Hari Perempuan Internasional

Oleh : hendro - Jum'at, 08/03/2019 22:30 WIB

Presiden Jokowi bersama aktifis perempuan dalam memperingati hari perempuan internasional

Jakarta, INDONEWS.ID - Kali pertama peringatan Hari Perempuan Internasional 08 Maret diperingati pegiat dan aktifis perempuan bersama Presiden di Istana Merdeka. Biasanya upacara semacam ini hanya di delegasikan pada Menteri terkait, yaitu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. 

Menurut Staf Khusus Presiden, Siti Ruhaini Dzuhayatin, tahun ini berbeda karena Presiden berkenan memimpin perayaan tersebut  dalam kapasitasnya  sebagai salah satu dari 10 kepala negara diantara  ratusan kepala negara di dunia yang dinobatkan  PBB Global  menjadi duta Champions “HeforShe “ for Gender Equality oleh UN Women  PBB  pada tahun 2016 sampai tahun 2020. 

Pemilihan duta tersebut didasarkan pada komitmen dan kerja kongkrit yang dilakukan dalam mendorong kesetaraan gender melalui kelembagaan negara.  

Terpilihnya beliau tidak dapat dilepaskan dari upaya nyata “memecah atap kaca gender” ( gender Glass Ceiling) dengan penunjukan  menteri-menteri perempuan hebat dan kredibel pada keahliannya di posisi-posisi strategid  di Kabinetnya. 

Demikian pula, pembangunan  infrastruktur  yang inklusif  , terutama jalan-jalan di pedesaan dan daerah tertinggal yang  memudahkan akses perempuan pada layanan kesehatan, terutama kesehatan reproduksi  dan memudahkan anak perempuan mengakses pendidikan krn  waktu tempuh menuju sekolah lebih singkat dan aman. 

Dengan upaya diatas ia mampu menurunkan Indeks Pembangunan gender dari peringkat 103 dari 148 negara pada tahun 2014 menjadi 88 pada tahun 2017. 

Secara mengejutkan, ia  menunjuk perempuan-perempuan dengan reputasi akademik dan publik yang tinggi memjadi panitia pemilihan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sangat penting dalam pemberantasan korupsi. Pada tahun ini lah ada perempuan yang terpilih menjadi komisioner pada lembaga yg diasumsikan maskulin. 

Presiden Jokowi juga sangat memperhatikan kemandirian ekonomi perempuan. 

"Saya sangat percaya peran sentral para perempuan dalam mendidik anak-anak kita dan juga dalam menopang ekonomi keluarga sebab ibu saya sendiri berjuang keras ketika keluarga kami dalam situasi sulit -rumah digusur tanpa pesangon dan dalam kesukitan ekonomi,  kata Presiden dalam peringatan  tersebut.

Dengan program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera), Presiden  menyebut bahwa program tersebut ditujukan untuk mengembangkan usaha-usaha kecil dan mikro di Tanah Air. Program tersebut disebutnya juga ditujukan bagi peningkatan kesejahteraan keluarga. "Program Mekaar ini juga untuk ekonomi mikro dan kecil, yang hampir 99 persen pesertanya adalah ibu-ibu. Sudah mencapai 4,2 juta orang yang ikut di sini," tutur Presiden.

Presiden Jokowi memastikan peningkatan akses, partisipasi, kontrol dan manfaat bagi perempuan Indonesia sebagaimana diamanatkan PBB kepadanya sebagai duta “HeforShe” untuk Kesetaraan Gender yang diharapkan akan menjadi model bagi kepala negara lainnnya didunia.

Artikel Terkait