Nasional

Heran Usai Tinjau Karhutla Di Riau, Kapolri : Ada Praktik Land Clearing

Oleh : Ronald - Minggu, 15/09/2019 21:59 WIB

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku heran setelah melihat sendiri karhutla yang ada di Provinsi Riau menggunakan helikopter. Tito menganggap bahwa hal itu sekaligus menunjukkan masalah karhutla ini murni karena ulah manusia dan pelakunya adalah oknum yang sama. (Foto : istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku heran setelah melihat sendiri karhutla yang ada di Provinsi Riau menggunakan helikopter. Pasalnya dari sekian ribu hektar luas lahan yang terbakar tidak satupun yang mencakup lahan perkebunan sawit dan tanaman industri lainnya.

Tito menganggap bahwa hal itu sekaligus menunjukkan masalah karhutla ini murni karena ulah manusia dan pelakunya adalah oknum yang sama.

"Apa yang sudah kami lihat dari helikopter bersama panglima TNI dan Kepala BNPB, lahan yang sudah jadi perkebunan, baik sawit maupun tanaman industri lainnya, kok tidak ada yang terbakar. Misal pun ada paling hanya sedikit dan di pinggir. Ini menunjukkan adanya praktik `land clearing` dengan mudah dan murah memanfaatkan musim kemarau," ungkap Tito melalui keterangan tertulis yang dibagikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (15/9/2019).

Tito meminta anggota satuan tugas (satgas) karhutla agar lebih solid dalam menangani masalah tersebut. Dirinya juga menegaskan akan memberikan `reward and punishment` bagi anggotanya yang fokus dalam upaya pemberantasan karhutla.

Tito meminta agar pasukan satgas karhutla dapat lebih kompak dan menjaga solidaritas sehingga permasalahan ini bisa diselesaikan dengan baik. "Polda beserta jajarannya akan kami berikan `reward and punishment`," ujar Tito.

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian turun langsung ke lapangan untuk meninjau kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau pada Minggu (15/9/2019).

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengambil komando untuk menggelar analisa dan evaluasi (anev) di lokasi pemadaman. Dari laporan yang ia terima, Hadi memutuskan mengerahkan drone untuk memantau karhutla selama 24 jam.

"Drone ini akan diterbangkan 24 jam penuh untuk memantau. Api ini harus terus diamati karena siang dan malam beda. Kadang api padam saat siang, lalu malamnya menyala lagi," ujarnya melalui keterangan tertulis yang sama. (rnl)

Artikel Terkait