Daerah

Titik Panas Terdeteksi, Kualitas Udara Wilayah Sumatera Memburuk

Oleh : Mancik - Rabu, 16/10/2019 20:01 WIB

Potret kondisi udara di wilayah Sumatera Selatan.(Foto:Antaranews.com)

Jakarta,INDONEWS.ID - Pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional masih mendeteksi keberadan sejumlah titik panas yang menjadi sumber asap pada beberapa daerah di Sumatera.Keberadaan titik panas tersebut, menyebabkan kondisi udara kurang memburuk dan berbahaya bagi kesehatan. Jakarta, Rabu,(16/10/2019)

Beberapa wilayah yang terdeteksi sumber titik panas yakni di Provinsi Riau, Jambi dan Sumatera Selatan.

BNPB menjelaskan,jumlah titik panas tersebut dihitung berdasarkan data modis-catalog Lapan 24 jam terakhir dengan tingkat kepercayaan lebih dari 30%.

Adanya penurunan jumlah titik panas, tidak mempengaruhi kualitas udara di ketiga provinsi tersebut. Sementara itu, kualitas udara di Sumatera Selatan yang diukur dengan PM 2,5 berada pada tingkat 195, Jambi 170 dan Riau 160.

Titik panas atau hot spot di wilayah Sumatera Selatan berjumlah 96, Jambi 52 dan Riau 10.Di wilayah Sumatera Selatan, 7 heli beroperasi untuk melakukan pengeboman air dengan 390 kali pengeboman dan total air berjumlah 1,5 juta liter.

Khusus di wilayah Sumatera Selatan, kualitas udara yang diukur dengan PM 10 menunjukkan pada kategori sedang hingga sangat tidak sehat pada periode Oktober ini.

Dua hari terakhir, Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) menunjuk pada kategori sangat tidak sehat. Pada tanggal 15 Oktober 2019, ISPU maksimum pada angka 272 dan sehari kemudian pada 214. Angka 200 hingga 299 pada indikator ISPU sebagai kategori sangat tidak sehat.

Sementara itu, kualitas udara di wilayah Kalimantan, diukur dengan PM 2,5, terpantau baik hingga sedang pada hari ini (16/10).

Kualitas udara di Kalimantan Tengah pada angka 12 atau baik, Kalimantan Barat 6, sedangkan Kalimantan Selatan 25 atau sedang.

Titik panas di wilayah Kalimantan berjumlah 40, dengan rincian Kalimantan Tengah 25, Kalimantan Selatan 12 dan Kalimantan Barat 3.

Data karhutla BNPB terkini, mencatat total titik panas di seluruh wilayah Indonesia berjumlah 867 titik. Kebakaran berdampak pada luas area terbakar mencapai 328.722 ha.

 

 

 

Artikel Terkait