Nasional

La Nyalla Mahmud: Sulit Prabowo untuk Menang

Oleh : Abdi Lisa - Selasa, 23/10/2018 20:16 WIB

La Nyalla Mahmud (Foto Ist)

Jakarta, INDONEWS ID – Pencapaian pencapaian yang dicapai oleh pemerintahan Jokowi akan mengantarkannya kembali menjadi Presiden yang akan datang.

Rakyat telah melihat sendiri fakta adanya pembangunan dan hasil kerja Jokowi sebagai presiden selama ini. Hal inilah yang dituturkan oleh Ir H La Nyalla Mahmud Mattalitti.

“Sebelum penetapan pasangan calon, saya sudah pernah menyatakan di media, bahwa jika Pilpres kembali terulang head to head antara Jokowi dan Prabowo, maka sulit bagi Prabowo untuk menang. Mengapa?  Karena di 2014 saja, sebelum Jokowi menjadi presiden, Prabowo sudah kalah. Apalagi sekarang Jokowi sudah menjadi presiden. Sudah menunjukkan capaian-capaian pembangunan kabinet yang dipimpinnya,” ujar La Nyalla.

Seperti berita yang dikirim ke meja redaksi, Selasa (23/10) tertulis bahwa dirinya sangat yakin Pilpres 2019 nanti akan diunggulkan oleh Jokowi-Ma’ruf, capres nomor urut 01.

“Saya melihat dan mengukur secara realistis kinerja pemerintah. Terutama di sektor ekonomi. Yang menjadi konsentrasi saya sebagai pengusaha dan ketua umum KADIN provinsi Jawa Timur,” katanya.

Dalam hal ini ia mencatat indikatornya dibidang ekonomi, makro ekonomi, produk domestik bruto (PDB) kita sudah di atas 1 triliun US dolar. Perlu diketahui bahwa di dunia ada 16 negara yang mencapai angka tersebut.

“Kalau diurut, PDB Indonesia terbesar ke-5 di Asia. Di Asia, kita cuma kalah dari China, Jepang, India, dan Korea Selatan. Pertumbuhan kita stabil di atas lima persen. Kita tidak bisa membandingkan misalnya dulu Indonesia bisa tujuh persen, karena situasi geo politik dan ekonomi internasional saat ini berbeda dengan dulu,” kata La Nyalla.

Masih menurut La Nyalla, perang dagang ala Amerika Serikat yang ugal-ugalan dan ambruknya negara kelas menengah seperti Turki dan Argentina memberi dampak kepada Indonesia. Walaupun demikian, Indonesia  termasuk dalam negara dengan growth yang stabil di dunia.

Selanjutnya, selama pemerintahan Jokowi sangat mudah untuk investasi. Ia memberikan contoh bahwa aturan yang ribet langsung dihapus.   

Jokowi menerapkan pemerintahan modern. Selalu mendukung investasi.  Penurunan pajak UKM/UMKM dari satu persen menjadi 0,5 persen. Penerapan dan kebijakan Jokowi tersebut sangat nyata dirasakan dampaknya oleh pelaku bisnis UKM/UMKM.

Begitu juga dengan dana desa untuk infrastruktur. Penerima bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) setiap tahun naik. Tahun 2018 mencapai 92.4 juta jiwa. Penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) telah mencapai 20 juta anak didik. Penerima bantuan nontunai untuk keluarga, ditingkatkan menjadi 15,6 juta keluarga penerima,” katanya lagi.

Tidak hany berhenti sampai disini kesuksesan Jokowi. Pemerintahan Jokowi juga berhasil dalam Pendirian Bank Wakaf, untuk memperkuat ekonomi umat dan pesantren. Serapan tenaga kerja  Indikator terbaru dari BPS menyatakan tingkat pengangguran terbuka di Indonesia semakin menurun dari 5,70 persen menjadi 5,13 persen. (Abdi.K)

Artikel Terkait