Internasional

Kunker Duta Besar RI Amman ke Palestina

Oleh : hendro - Kamis, 14/02/2019 21:51 WIB

Duta Besar RI untuk Yordania merangkap Palestina, Andy Rachmianto lakukan lawatan resminya yang pertama ke ibukota Palestina, Ramallah

Ramallah, INDONEWS.ID - Duta Besar RI untuk Yordania merangkap Palestina, Andy Rachmianto lakukan lawatan resminya yang pertama ke ibukota Palestina, Ramallah, Minggu waktu setempat (12/2) lalu.

Dalam kunjungan tersebut, Duta Besar RI lakukan pertemuan resmi dengan Perdana Menteri Palestina, Rami Al-Hamdallah, untuk membahas upaya-upaya peningkatan kerja sama kedua negara di berbagai bidang. Kunjungan tersebut juga dimaksudkan untuk menyambut dan mengisi peringatan 30 tahun hubungan bilateral RI-Palestina  tanggal 19 Oktober 2019 mendatang. 

“Indonesia terus berkomitmen untuk mendukung perjuangan Bangsa Palestina untuk merdeka dalam berbagai forum internasional, dengan mendorong penyelesaian damai di dalam koridor ‘solusi dua negara," ungkap Dubes Andy dalam pertemuan dengan PM Palestina.

 Dubes RI juga jelaskanperkembangan hubungan bilateral kedua negara yang semakin matang, khususnya di bidang perdagangan, turisme, kemanusiaan dan pendidikan.

Mewakili Pemerintah dan rakyat Palestina, PM Hamdallah sampaikan terima kasih yang tulus kepada Pemerintah dan rakyat Indonesia atas dukungannya yang terus diberikan. “Saya mengamati bahwa Indonesia terus memegang teguh prinsipnya dalam mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk merdeka. Indonesia lebih dari sekedar sahabat bagi Palestina,” tegasnya.

 Dalam pertemuan tersebut, PM Palestina juga menceritakan kesulitan-kesulitan yang dihadapi rakyat Palestina yang selama ini hidup dalam pendudukan asing.

 Dalam beberapa bulan terakhir telah terjadi peningkatan aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok ektrimis Yahudi kepada warga sipil Palestina, serta semakin maraknya perampasan tanah sejak  kebijakan politik AS di kawasan yang sangat berpihak kepada Israel.

Terkait dengan isu perdagangan, Dubes Andy sampaikan bahwa kedua negara perlu untuk terus mendorong peningkatan kerja sama perdagangan untuk membantu perekonomian bangsa Palestina. Sepanjang Januari-November 2018, volume perdagangan kedua negara mencapai USD 3.2 juta, atau meningkat sebanyak lebih dari 60% dibandingkan tahun yang sama tahun 2017. Di sektor pariwisata, Dubes Andy ungkapkan bahwa jumlah wisatawan Indonesia ke Palestina mencapai rata-rata 90.000 orang setiap tahunya. Angka tersebut diperkirakan masih dapat ditingkatkan hingga lebih dari 100.000 orang di tahun-tahun berikutnya. 

Meskipun terdapat arah positif di kedua bidang tersebut, kedua pihak sama-sama memandang masih perlunya kedua negara untuk terus meningkatkan volume perdagangan dan jumlah wisatawan.  

Salah satu upaya yang dapat dilakukan antara lain adalah dengan memberikan kebijakan bea/tariff 0% yang lebih luas bagi produk-produk Palestina, seperti yang telah diberlakukan untuk komoditi kurma dan minyak zaitun. 

Dubes Andy juga sampaikan upaya untuk meningkatkan jumlah wisatawan ke Palestina yaitu dengan mendorong biro perjalanan untuk menawarkan paket umrah plus Palestina kepada jamaah Indonesia untuk mengunjungi Palestina. 

Di bidang kemanusiaan, dalam 10 tahun terakhir Indonesia telah memberikan sejumlah bantuan program pelatihan dan peningkatan kapasitas di berbagai bidang kepada lebih dari 1.900 peserta asal Palestina dengan total bantuan mencapai USD 10 juta. 

Sejumlah keahlian yang ditawarkan antara lain Usaha Kecil Menengah, pemberdayaan perempuan, infrastruktur, dan good governance. Di samping itu, Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan sejumlah universitas Indonesia telah menandatangani MoU pemberian beasiswa pendidikan kepada lebih 130 masyarakat Palestina yang akan dimulai tahun ini.  

Selain bertemu dengan PM Palestina di Ramallah, dalam kunjungan itu, Dubes Andy  juga  bertemu dengan Menteri Ekonomi, Menteri Pariwisata, Komandan National Security Force, serta Deputi Menteri Luar Negeri. 

Di samping itu, Dubes Andy juga bertandang ke kota-kota lain di Palestina untuk  kunjungan kehormatan kepada para Gubernur dan Walikota di Jericho,  Bethlehem,  Hebron dan Nablus untuk bertemu dengan mitra kerja lain, seperti Asosiasi Persahabatan, Kamar Dagang dan Industri, lembaga YMCA,  serta Universitas Nasional Al Najah. 
 

Artikel Terkait