Politik

Jaga Sportivitas Pemilu 2019, LPI Gelar Pertandingan Catur

Oleh : Ronald - Sabtu, 16/02/2019 19:45 WIB

Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens mengatakan dengan adanya perlombaan turnamen catur tersebut tak lain bertujuan untuk menyatukan kedua tim sukses, pendukung, dan simpatisan  dalam proses kampanye menjelang Pemilu dan Pemilihan Presiden 17 April 2019 mendatang, untuk menjaga persatuan dan melaksanakan kontestasi pemilu dengan mengusung akal sehat dan sportivitas.

Jakarta, INDONEWS.ID - Kontestasi Pemilihan Umum yang dimulai secara serentak 17 April mendatang menimbulkan memanasnya suhu perpilitikan di Indonesia. Banyak beredar diberbagai media pemberitaan, sikap saling serang baik dari tim kampanye dan para simpatisan antar pendukung sudah begitu nyata.

Melihat hal ini, Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) berinisiatif melakukan sebuah turnamen pertandingan catur untuk menyatukan para peserta catur dengan keberagaman pandangan politik.

Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens mengatakan dengan adanya perlombaan turnamen catur tersebut tak lain bertujuan untuk menyatukan kedua tim sukses, pendukung, dan simpatisan  dalam proses kampanye menjelang Pemilu dan Pemilihan Presiden 17 April 2019 mendatang, untuk menjaga persatuan dan melaksanakan kontestasi pemilu dengan mengusung akal sehat dan sportivitas.

"Turnamen catur lintas Tim Sukses para Capres ini sebetulnya ingin merespons keadaan politik yang mulai cukup menegangkan perbedaan pilihan, agak meresahkan karena muncul banyak hoaks, banyak fitnah, rasa persaudaraan mulai longgar. Kami ingin mengajak semua aktivitas para Tim Sukses untuk kembali ke meja catur mengambil filosofi catur agar proses politik menuju Pemilu 2019 ini betul-betul mengusung akal sehat menjaga persaudaraan kekeluargaan kita dan dilaksanakan dengan sportif," ujar Boni usai membuka Liga Catur LPI 2019 di Jakarta (16/02/2019).

Berlangsungnya turnamen catur ini, Boni berharap masyarakat dapat menentukan pilihannya dengan bebas, tanpa adanya perselisihan dan mengharapkan elit politik untuk menggunakan filosofi catur dalam berkampanye.

"Pemilu adalah proses menentukan pilihan secara bebas maka tidak akan mengubah hakikatnya kita sebagai satu keluarga NKRI satu keluarga sebagai bangsa, sebagai Indonesia. Saya kira itu supaya persaudaraan ini tetap terjaga. Kami yakin di akar rumput masyarakat yang juga terbiasa dengan catur mengerti betul apa artinya persaudaraan ini sehingga kami ingin mengangkat nilai-nilai akar rumput ini ke tataran elite bahwa proses politik adalah proses catur dimana kita harus fair, harus sportif tapi juga tetap sebagai saudara,” beber Boni. (ronald)

 

Artikel Terkait