Nasional

Ada yang Lebih Ampuh dari Bio Diesel B100

Oleh : luska - Jum'at, 19/04/2019 11:22 WIB

Ketua Pengurus Masyarakat Biohidrokarbon Indonesia Sahat M Sinaga.(Indonews.id/Luska)

Jakarta, INDONEWS.ID - Institut Teknologi Bandung berhasil memproduksi katalis pertama di Indonesia yang berbasis minyak sawit. Katalis menjadi sangat penting dalam upaya memproduksi bahan bakar seperti bensin, diesel dan avtur.

Menindaklanjuti temuan tersebut, Masyarakat Biohidrokarbon berusaha mengembangkan apa yang telah dihasilkan oleh ITB yaitu Katalis Merah Putih. Katalis merupakan suatu zat yang dapat mempercepat dan mengarahkan reaksi kimia supaya menghasilkan produk yang diinginkan.

Ketua Pengurus Masyarakat Biohidrokarbon Indonesia Sahat M Sinaga memaparkan dengan terciptanya Katalis Merah Putih ini Indonesia tidak perlu lagi mengimpor minyak bumi setiap tahun, karena Industri katalis ini akan mendorong untuk menuju kemandirian energi.

" Kami mendorong untuk menuju kemandirian energi," jelas Sahat di Kantornya, di Jakarta, Kamis (18/4/2019). 

Dari hasil riset, selain memiliki harga yang lebih ekonomis serta hemat enegi, minyak dari kelapa sawit ini juga menghasilkan gasolin yang lebih baik dibandingkan fosil. Selain itu Sebagai contoh, dari minyak fosil yang biasanya hanya 92 sampai 98 oktan fosil (untuk Pertamax) sedangkan gasolin menghasilkan 110 oktan.

Lalu solar dari minyak sawit lebih bagus kualitasnya daripada minyak fosil. Kalau diesel fosil menghasilkan 40 hingga 47, sementara itu diesel katalis dari sawit mencapai 60. Alhasil, pembakarannya di kendaraan jauh lebih sempurna.

Sedangkan untuk pemakaian bahan bakar Avtur, minyak fosil punya tingkat beku minus dari 37 hingga maksimal 47. Dengan avtur dari katalis sawit bisa mencapai minus 60.

Sebagai informasi, biodiesel 100% atau disebut B100 merupakan bahan bakar nabati atau biofuel untuk mesin atau motor diesel. Uji coba produk perdana Biodesel B100 resmi dilakukan di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (15/4).

Biodiesel adalah bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari bahan alami terbarukan seperti minyak nabati dan hewani. Sifat fisik biodiesel sama dengan minyak solar dan dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti untuk kendaraan bermesin diesel.

Selama ini, biodiesel masih dicampur dengan bahan bakar minyak bumi dengan perbandingsn tertentu. Tapi dengan teknologi pengembangan B100, biodiesel mengandung 100 persen bahan alami, tanpa dicampur dengan BBM.

Produk B100 merupakan salah satu inovasi yang dihasilkan oleh Kementan melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). Para peneliti Balitbangtan mengembangkan Reaktor biodiesel multifungsi generasi ke-7. Mesin ini dapat mengolah 1.600 liter bahan baku setiap harinya. (Lka)

Artikel Terkait