Nasional

Densus 88 Amankan Enam Teroris Jaringan JAD Jawa Timur

Oleh : Ronald - Senin, 26/08/2019 21:30 WIB

ilustrasi teroris (istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Tim Detasemen Khusus Anti Teror 88 (Densus 88), kembali mengamankan enam orang yang diduga teroris kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Jawa Timur dan Madura. Mereka berinisial HS, BL, KJW, S, IPS, dan YT.

"Penangkapan berawal pada Kamis, 22 Agustus 2019 atas HS alias Abu Zufar," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, (26/8/2019).
 
HS diringkus di Dusun Batu Lengger, Desa Bira Tengah, Sukobana, Sampang, pukul 15.06 WIB. BL lalu ditangkap di Jalan Raya Belimbing, Desa Belimbing, Paciran, Lamongan, pukul 18.20 WIB. Mereka menjadi pimpinan JAD di daerahnya. 

"HS sebagai amir JAD Madura dan BL sebagai amir JAD Lamongan," ujar Dedi.
 
Pada Jumat, 23 Agustus 2019, KJW, S, dan IPS, dibekuk di Blitar. Mereka adalah anggota kelompok JAD Blitar.

"Pimpinannya berinisial L alias Goper yang sudah ditangkap sebelumnya pada 3 Agustus 2018," ucap Dedi.
 
Jenderal bintang satu itu mengungkap S telah mengikuti tiga pelatihan militer pada 2015-2017. Sementara itu, IPS pernah merencanakan aksi teror pos polisi di Karanglo, Malang.
 
"Terakhir, penangkapan untuk Sabtu, 24 Agustus 2019, aparat Densus 88 menangkap YT alias Nukud. Dia ditangkap di Desa Kincang Wetan, Madiun," lanjut Dedi.
 
YT adalah tersangka pencurian dengan kekerasan (curas) di Toko Emas Dewi Barat, Magetan Jawa Timur. Dia termasuk jaringan JAD Al-Isbaqiah.

Di TKP, polisi berhasil menyita dua kaleng diduga bom rakitan, satu pistol mainan, dua kotak peluru senapan angin, dua buah petasan, buku untuk melakukan aksi, catatan merakit bom, termasuk tiga telepon genggam yang berisi WhatsApp group terkait jaringan YT.

Selanjutnya, Densus 88 juga menggeledah tempat istri YT berjualan dan rumah kakek tersangka.

"Penyitaan tersebut dilakukan di lapak jualan istri tersangka, dan di rumah kakek tersangka juga," katanya.

Dari kedua lokasi tersebut, aparat menyita empat bom molotov, satu senapan rakitan, satu parang, satu golok, satu linggis, serta satu paket petasan.

Selanjutnya, dari rumah tersangka, polisi menyita sebuah laptop, lima telepon genggam beserta tablet, busur, pisau, solder, KTP, hingga borgol. Dedi mengatakan, para terduga teroris mempersiapkan diri untuk melancarkan aksi amaliyah dengan target aparat kepolisian. (rnl)


 

Artikel Terkait