Internasional

Obat Herbal Indonesia Tembus Pasar Yordania dan Palestina

Oleh : hendro - Selasa, 08/10/2019 10:04 WIB

Amman, Andy Rachmianto, dan Kepada BPOM, Penny K. Lukito, menyaksikan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara perusahaan farmasi Dexa Medica dengan Al Noor Drugs Store (Yordania) untuk pasokan obat diabetes, beberapa produk injeksi serta obat herbal modern. Selain itu, Dexa Medica menandatangani MuO dengan Annajah Medical Company & Pharmaceutical (Palestina),  untuk mengimpor produk obat herbal modern dari Indonesia. 

Amman, INDONEWS.ID - KBRI Amman bersama Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada tanggal 5-6 Oktober 2019 menyelenggarakan kegiatan Training on Good Regulatory Practice in Medicines dalam kerangka South-South Cooperation Program between Indonesia’s Food and Drug Authority, the National Medicine Regulatory Authorities of the State of Palestine and Jordan Food and Drug Administration. 

Pelatihan diikuti oleh 18 peserta dari otoritas pengawasan obat dan pelaku bisnis farmasi Palestina dan Yordania. Di sela pelatihan tersebut juga dilakukan pertemuan bisnis antara perusahaan industri farmasi Indonesia dengan importir obat-obatan Yordania dan Palestina.

Setelah acara pembukaan pelatihan, Dubes RI Amman, Andy Rachmianto, dan Kepada BPOM, Penny K. Lukito, menyaksikan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara perusahaan farmasi Dexa Medica dengan Al Noor Drugs Store (Yordania) untuk pasokan obat diabetes, beberapa produk injeksi serta obat herbal modern. Selain itu, Dexa Medica menandatangani MuO dengan Annajah Medical Company & Pharmaceutical (Palestina),  untuk mengimpor produk obat herbal modern dari Indonesia. 

Krestijanto Pandji, Direktur Utama PT. Ferron Pharmaceuticals-Dexa Group menyampaikan ucapan terima kasih kepada KBRI Amman yang telah mendukung secara penuh Dexa Medica dalam membuka pasar obat-obatan di Yordania dan Palestina. 

Dengan kedua kesepakatan ini, Dexa Medica secara resmi telah membuka kantor perwakilan di Amman, Yordania untuk menangani wilayah pasar di seluruh Timur Tengah dan Afrika Utara guna melengkapi kantor perwakilan yang telah lebih awal di buka untuk pasar Afrika Barat dan Afrika Tengah. 

Selepas acara pembukaan pelatihan dan penandatanganan MoU tersebut, Kepala BPOM,  berharap agar  Yordania dan Palestina tidak hanya dapat meningkatkan kapasitas otoritas pengawasan obat serta pelaku pasar obat-obatan Palestina dan Yordania, namun sekaligus untuk memperkenalkan dan memasarkan produk industri obat-obatan Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, Dubes RI Amman menyampaikan bahwa KBRI akan terus mengawal, menjaga dan meningkatkan komitmen dalam mendukung peningkatan kerjasama dan peningkatan kapasitas bagi Palestina. 

Dubes Andy mengharapkan agar Dexa Medica dan perusahaan  industri farmasi  lainnya untuk dapat memanfaatkan Yordania sebagai hub pembuka jalur distribusi pasar potensial di  Timur Tengah serta memanfaatkan kesepakatan perjanjian perdagangan bebas (FTA) Yordania dengan negara-negara di lain seperti Amerika Serikat, Uni Eropa dan Kanada.

"Kolaborasi industri  farmasi dengan mitra dari Yordania dan Palestina merupakan kerjasama penguatan  hubungan bilateral antar negara dengan semangat “Indonesia Incorporated," tegas Dubes Andy.

Artikel Terkait