Internasional

Rendang, Batik, dan Poco-Poco Meriahkan Indonesian Day di Liechtenstein

Oleh : hendro - Senin, 04/11/2019 20:45 WIB

Duta Besar RI di Bern, merangkap Keharyapatihan Liechtenstein Prof. Muliaman Hadad, PhD saat perayaan Indonesian day

Bern, INDONEWS.ID - Hujan yang turun sepanjang hari tidak menyurutkan minat dan semangat para mahasiswa dan staf Universitas Liechtenstein untuk mengikuti rangkaian lokakarya Indonesian Day yang digelar KBRI Bern di kompleks Universitas Liechtenstein, Vaduz, 30 Oktober 2019. Sejak pagi, puluhan peserta lokakarya antusias mempelajari kekayaan budaya Indonesia melalui demo masak, praktik membatik, serta latihan menari Bali.

Rangkaian Indonesian Day dimulai pada pukul 10 pagi dengan demo masak bersama. Kali ini, para peserta berkesempatan memasak rendang, nasi kuning, pastel, dan dadar gulung.

Banyak dari mereka yang mengakui ini pertama kalinya mereka mengetahui kemiri, daun salam, daun pandan, dan berbagai rempah khas makanan Indonesia. Setelah demo masak selesai, hampir seluruh peserta memilih rendang sebagai makanan favorit mereka.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan praktik membatik. Para peserta diberikan secarik kain dan diperbolehkan menggambar motif serta membatik dengan canting dan malam. Terlihat wajah sumringah para peserta yang berhasil menyelesaikan kain batiknya. “Saya semakin menghargai batik sebagai kekayaan budaya Indonesia, setelah melihat prosesnya yang rumit, "ujar salah seorang peserta.

Latihan menari Bali juga digelar bagi para peserta yang sebagian besar berasal dari mahasiswa dan staf Universitas Liechtenstein. Gerakan tubuh yang rumit tentu tidak menyurutkan semangat peserta untuk berlatih. 

Rangkaian kemudian ditutup dengan pagelaran budaya Indonesia melalui penampilan tari-tarian Indonesia. Sejumlah pejabat dan korps diplomatik Liechtenstein tampak hadir pada malam tersebut. Para penonton disuguhi tarian dari berbagai daerah Indonesia, tor tor, jaipong, merak, giring-giring, serta tari payung. Di akhir acara, seluruh penonton diajak langsung menari poco-poco bersama.

Duta Besar RI di Bern, merangkap Keharyapatihan Liechtenstein Prof. Muliaman Hadad, PhD menyampaikanhubungan bilateral Indonesia dengan Liechtenstein patut terus ditingkatkan dalam berbagai bidang. Melalui rangkaian kegiatan ini, Indonesia berharap untuk dapat lebih dikenal baik di Liechtenstein.

“Semoga saja para tamu yang hadir sekarang dapat mempertimbangkan Indonesia sebagai negara tujuan wisata selanjutnya," ujarnya.

Keharyapatihan Liechtenstein merupakan negara non-Uni Eropa yang memiliki populasi sebanyak 35.000 jiwa. Indonesia telah membuka hubungan diplomatik dengan Liechtenstein sejak 12 November 2008, yang dirangkap sebagai negara akreditasi KBRI Bern.

Artikel Terkait