Bisnis

PT MDM Gelar HUT ke-3 dengan Acara Selamatan dan Bantuan Anak Yatim

Oleh : very - Senin, 09/12/2019 12:55 WIB

Komisaris PT MDM, Rio Sarwono (tengah berdiri) berfoto bersama para anak Yatim dalam acara HUT PT MDM ke-3 di kantornya, di Jakarta, 9/12/2019. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID – Hari ini, Senin (9/12) genap bagi PT Mitra Dagang Madani (PT MDM) berusia tiga tahun. Dalam usia yang pendek itu, anak perusahaan PT Permodalan Nasional Madani itu telah melakukan berbagai terobosan dalam mengembangkan perusahaan.

Memperingati HUT tersebut, MDM menggelar acara kecil-kecilan namun sungguh berarti bagi yang membutuhkannya. Perusahaan menggelar acara selamatan dan bantuan bagi anak yatim. Memang setiap tahun MDM selalu menggelar acara pemberian santunan bagi anak yatim dan piatu.

Hadir dalam acara itu Direktur Utama PT MDM, Hartono Wanisee, dan jajaran. Hadir juga Komisaris PT MDM, Rio Sarwono.

PT Mitra Dagang Madani (MDM) merupakan afiliasi dari perusahaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) yang berdiri pada 9 Desember 2016.

PT MDM didirikan untuk mengemban amanah menjalankan kegiatan perdagangan (trading house) produk dan jasa UMKM Nasabah PNM sesuai dengan roadmap Kementerian BUMN.

Saat ini MDM dipimpin oleh Hartono Wanisee sebagai Direktur Utama dan Epiet Dwi Anggoro sebagai Direktur.

“PT Mitra Dagang Madani (MDM) telah melampaui target pertumbuhannya di tahun 2018 dengan pencapaian sebesar 33% dari target yang telah ditentukan. Sedangkan kenaikan pendapatan year on year sejak tahun 2017 sampai dengan saat ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu sebesar 66%,” ujar Direktur Utama PT MDM, Hartono Wanisee, dalam siaran pers humas PNM, Kamis (13/12/2018).

Angka tersebut, katanya, dapat tercapai mengingat pendapatan dari core bisnis MDM Trading House yang sangat optimal di tahun 2018 ini dengan penjualan beberapa produk unggulan hasil karya para nasabah UMKM berupa craft, fashion, kuliner dll.

“MDM terus bekomitmen membantu Nasabah PNM dalam memasarkan produknya untuk masuk pasar yang lebih luas dengan memanfaatkan penjualan dari berbagai channel baik offline maupun online. MDM juga fleksibel dalam membuka strategi bisnis modelnya baik secara Business to Consumer (B2C) dan juga Business to Business (B2B),” ujarnya.

Hartono manargetkan pada tahun 2019 ini, MDM mengekspor 5% dari total penjualan produk-produk UMKM ke berbagai negara. “Saat ini sudah ada beberapa pihak yang tertarik dan approach MDM untuk membeli beberapa jenis produk yang memiliki prospek untuk diekspor, antara lain ke Jepang (crafts & fashion accessories) dan Cina (commodity products),” pungkasnya. (Very)

 

Artikel Terkait