Nasional

BUMN Resmi Tunjuk Bio Farma Jadi Induk Holding Farmasi

Oleh : Rikard Djegadut - Sabtu, 01/02/2020 08:45 WIB

Foto Ilustrasi karyawan PT Bio Farma

Jakarta, INDONEWS.ID - Kementerian Badan Usaha Milik Negara akhirnya meresmikan berdirinya Bio Farma sebagai induk holding bersama PT Kimia Farma Tbk, dan PT Indonesia Farma (Indofarma) Tbk.

Pengesahan Bio Farma sebagai induk Holding BUMN Farmasi tersebut ditandai dengan terbitnya surat persetujuan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai keputusan RUPS yang menyetujui pengalihan seluruh saham Seri B milik pemerintah pada Kimia Farma dan Indofarma pada Bio Farma. Surat persetujuan Menteri BUMN tersebut merupakan tahap akhir proses pendirian holding.

Presiden Joko Widodo sebelumnya menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) nomor 76 tanggal 15 Oktober 2019 berisi penambahan penyertaan modal negara dalam modal saham perseroa PT Bio Farma.

Penambahan penyertaan modal negara tersebut dilakukan dengan penyerahan saham pemerintah yang berada di Kimia Farma dan Indofarma pada Bio Farma, sebagai penyertaan penambahan modal negara.

“Dengan adanya holding ini diharapkan produk farmasi dapat tersebar secara merata ke seluruh pelosok negeri, dan inovasi dari anggota holding farmasi untuk menciptakan suatu produk baru,” kata Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 31 Januari 2020.

Honesti mengatakan, pembentukan holding farmasi untuk perkuatan kemandirian industri farmasi, meningkatkan ketersediaan produk, dan menciptakan inovasi bersama untuk penyediaan produk farmasi. Pendirian holding tersebut diharapkan juga bisa menurunkan impor bahan baku farmasi.

“Sinergi dari tiga BUMN yang tergabung dalam holding farmasi ini, dapat menurunkan impor bahan baku farmasi atau Active Pharmaceutical Ingredients (API) dimana saat ini lebih dari dari 90 persen bahan impor farmasi masih diimpor dari luar negeri,” kata Honesti.

Saham pemerintah di PT Kimia Farma yang diserahkan pada Bio Farma sebanyak 4.999.999.999 lembar saham, sementara saham Indofarma sebanyak 2.499.999.999 lembar saham. Nilai keseluruhan saham yang diserahkan menembus Rp 12.479.821.000.000.

Bio Farma sebagai Holding Company akan tetap fokus pada bisnis utamanya yakni produsen vaksin dan antisera. Bio Farma menyiapkan manajemen sendiri yang akan tetap fokus pada sektor tersebut sebagai operaion holding.

Honesti mengatakan, pembentukan holding tersebut juga bertujuan untuk menciptakan efisiensi, sekaligus memastikan ketersediaan bahan baku. Harapannya, produk yang dihasilkan akan lebih terjangkau dana kan meningkatkan skala bisnsinya.

“Pembentukan holding BUMN farmasi ini merupakan milestone dalam rangka pembentukan ekosistem Healthcare di Indonesia, sehingga dari hulu ke hilirnya dapat dikelola semua dengan baik,” kata dia.

Holding Farmasi akan tetap memenuhi regulasi yang ditetapkan otoritas berwenang. “Holding BUMN Farmasi dengan keunggulannya masing-masing, akan saling membantu satu sama lain dan bersinergi,” kata dia.

Honesti mencontohkan, Bio Farma sebagai induk holding akan mendorong Kimia Farma dan Indofarma menghasilkan produk yang memenuhi kualifikasi yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia atau WHO, sebagaimana yang sudah dicapai Bio Farma.

“Bio Farma juga akan mendorong Kimia Farma dan Indofarma untuk masuk ke pasar global, dan yang terpenting kami semua akan bersinergi dengan sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi untuk menciptakan produk inovasi farmasi nasional,” kata dia.*(Rikardo)

Artikel Terkait