Daerah

DBD Serang Destinasi Super Premium Labuan Bajo, 48 Orang Warga Dirawat

Oleh : Mancik - Sabtu, 15/02/2020 15:30 WIB

Kepala Dinas Kesehatan Mabar bersama petugas saat fogging DBD di Labuan Bajo, Januari lalu.(Foto:Istimewa)

Labuan Bajo, INDONEWS.ID - Demam Berdarah Dengue (DBD) sedang menyerang kota destinasi pariwisata super premium Labuan Bajo. Akibatnya, sebanyak 48 orang yang terserang dirawat di fasilitas kesehatan yang ada di daerah itu.

Puluhan orang itu diserang terhitung sejak Bulan Januari 2020 lalu hingga Sabtu (15/2/2020). Serangan terjadi di sejumlah tempat di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), termasuk Labuan Bajo.Serangan DBD mulai terasa sejak akhir tahun 2019 lalu.

Bila diakumulasi sejak akhir tahun 2019 lalu maka jumlah totalnya hingga pertengangah Februari 2020 ini sebanyak 200 orang yang diserang DBD.Kondisi itu diakui oleh Kepala Dinas Kesehatan Mabar Paulus Mami, Sabtu (15/2/2020).

"Saat ini jumlah total pasien DBD di Manggarai Barat sebanyak 48 orang, yaitu terhitung sejak Januari 2020 sampai hari ini. Jumlah itu tersebar di sejumlah tempat di Manggarai Barat, termasuk Labuan Bajo.Sedangkan angka yang diserang DBD sejak akhir 2019 lalu sampai saat ini sebanyak 200 orang," kata Paulus.

Hari Sabtu itu, kata dia, masih ada 2 orang pasien DBD yang sedang dirawat.

"Untuk kondisi hari ini masih ada dua orang yang sedang dirawat, yaitu di RSUD Komodo dan Puskesmas Labuan Bajo. Sisanya sudah sembuh dan sudah kembali ke rumahnya masing-masing," ungkap Paulus.

Dia menjelaskan, para pasien yang diserang DBD itu antara lain dirawat di Klinik Santu Yosef Labuan Bajo, RSUD Komodo, Rumah Sakit Siloam dan Puskesmas Labuan Bajo.

"Petugas kami sampai sekarang monitor setiap hari. Pengamat jentik juga sudah di lapangan. Ada tindakan-tindakan yang kami lakukan. Fogging merupakan tindakan terakhir," jelas Paulus.

Warga berharap,Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Dinas Kesehatan Mabar segera melakukan upaya penanganan.

"Tentu harapannya agar pemerintah harus segera melakukan penanganan secara serius sampai serangan DBD ini betul-betul hilang. Labuan Bajo merupakan destinasi pariwisata super premium sehingga pasti sangat berpengaruh bila DBD masih menyerang warga," kata Sarmin Nalyn.*

 

Artikel Terkait