Nasional

Tokoh Muda NTT Juventus Ajak Umat Katolik Mendoakan Uskup Ruteng

Oleh : Mancik - Kamis, 19/03/2020 23:01 WIB

Tokoh muda NTT, Juventus Prima Yoris Kago saat bertemu Uskup Agung Jakarta yang juga Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Ignatius Kardinal Suharyo.(Foto:Istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Tahbisan Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat berjalan sesuai rencana meski Indonesia tengah diancaman pandemik corona virus disease 19 (covid-19), Kamis,(19/03/2020)

Perayaan iman Katolik yang banyak menuai pro dan kontra karena momen pelaksanaannya yang dianggap tidak tepat itu ditanggapi secara teduh oleh Juventus Prima Yoris Kago, tokoh muda NTT.

"Memang dunia sedang dilanda oleh Covid-19. Itu faktanya, tetapi sebagai umat beriman kita jangan sampai sibuk menyalahkan panitia tahbisan, para Uskup dan Kardinal, para imam dan biarawan-biarawati atas peristiwa tahbisan hari ini," ujar Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia periode 2018-2020 itu.

Juventus mengajak segenap umat Katolik Indonesia, khususnya di Nusa Tenggara Timur, untuk mendoakan Uskup Ruteng yang baru ditahbiskan.

"Mari, sembari kita mewaspadai Covid-19, kita tetap mendoakan bapa Uskup SiprianusHormat agar dalam tugas pelayanan dan keimamatannya beliau diberi kebijaksanaan dan kekuatan oleh Roh Kudus untuk menggembalakan umat Allah di Keuskupan Ruteng," imbuh pria asal Maumere, Flores.

Ia juga mengapresiasi kehadiran Ignatius Kardinal Suharyo sebagai selebran utama misa tahbisan itu yang banyak dikecam oleh beberapa media daring dan netizen.

"Saya secara pribadi mengapresiasi sikap berani Romo Kardinal untuk hadir menahbiskan Mgr. Hormat. Ini bentuk tanggung jawab beliau sebagai gembala yang patut diapresiasi. Saya kira tidak fair juga kalo beliau dihujat di media hanya karena memilih untuk hadir di sana tanpa melihat sisi yang lainnya," ungkanya.

Sebelumnya, sempat beredar kabar pembatalan misa pentahbisan Uskup Ruteng yang sudah dipersiapkan selama berbulan-bulan oleh panitia menyusul surat permohonan pembatalan dari Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

Pihak pemerintah provinsi NTT, melalui Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Marius Ardu Jelamu menjelaskan alasan kegiatan tersebut tetap dijalankan.

"Acara ini sudah dipersiapkan sejak lama, dan untuk mengumpulkan para uskup ini agak sulit. Surat permintaan pembatalan mendadak," kata Jelamu seperti dilansir dari laman CNNIndonesiacom, Kamis, 19/03)

Marius menambahkan bahwa panitia juga telah membatasi jumlah umat yang hadir dalam misa tersebut dan melaksanakan prosedur pencegahan Covid-19.

"Semula 7.000 namun dibatasi menjadi 1.000an," ungkap Jelamu.

Misa pentahbisan Uskup Siprianus Hormat dipimpin oleh Uskup Agung Jakarta yang juga Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Ignatius Kardinal Suharyo.

Misa pentahbisan yang digelar di Gereja Katedral Maria Asumpta Ruteng itu dihadiri oleh ribuan umat Katolik, para imam, biarawan-biarawati.*

 

 

 

 

 

 

Artikel Terkait