Bisnis

Proyek Pembangunan Ibu Kota Bisa Ditunda, Jubir Luhut : Prioritaskan Penanganan Covid-19

Oleh : Ronald - Selasa, 07/04/2020 12:25 WIB

Denah rencana ibukota negara yang baru.(Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menegaskan bahwa anggaran negara akan diprioritaskan untuk menangani wabah virus corona (Covid-19).

Juru bicara Menko bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi mengatakan Presiden Jokowi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menegaskan fokus APBN 2020 akan diarahkan untuk penanggulangan Covid-19. Ada tiga hal yang menjadi prioritas yaitu kesehatan masyarakat, perlindungan terhadap daya beli, dan menjaga keberlangsungan dunia usaha.

"Arahan Presiden sudah jelas bahwa saat ini seluruh fokus pekerjaan adalah mencari cara untuk penanganan pandemi Covid-19. Penggunaan APBN pun sudah diatur dengan baik oleh Bu Sri Mulyani untuk difokuskan pada penanganan Covid-19," kata Jodi dalam keterangan resminya, Senin (6/4/2020).

Dirinya secara tegas menepis anggapan yang menyatakan bahwa pemerintah tak fokus menangani Covid-19. Pasalnya, pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur (Kaltim) tetap berjalan di tengah pandemi virus corona. Menurutnya, yang saat ini dilakukan terkait pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) hanya sebatas menjaga komunikasi dengan para calon investor saja.

"Tidak ada pembicaraan mengenai penggunaan anggaran seperti yang dituduhkan," ujarnya.

Dirinya bahkan menyebutkan sangat memungkinkan juga untuk menunda proyek IKN sampai situasi sudah berangsur normal.

"Ke depan tidak menutup kemungkinan juga beberapa proyek pembangunan, termasuk Ibu Kota Baru, bisa ditunda sampai situasi normal kembali," pungkasnya.

Jodi mengatakan, setiap menteri tetap menjalankan tupoksinya masing-masing di tengah pandemi Covid-19. Dalam hal ini, Luhut diminta Presiden untuk menjaga komunikasi dengan investor.

Tak hanya bisnis, Jodi menyebut investor juga ikut membantu penanganan Covid-19. Di antaranya para investor smelter nikel baru-baru ini memberikan puluhan ton alat kesehatan kepada pemerintah Indonesia.

Artinya, kata Jodi, semua menteri terus bersinergi agar pandemi Covid-19 bisa segera berakhir. Dengan begitu, pemulihan ekonomi akibat krisis bisa berlangsung cepat.

"Agar masyarakat tidak terlalu lama merasakan dampaknya," pungkasnya. (rnl)

Artikel Terkait