Nasional

Pemuda Lintas Agama Dukung Pembangunan Ibu Kota Baru dengan Prinsip Pelestarian Lingkungan dan Ekosistem

Oleh : very - Selasa, 24/05/2022 19:32 WIB

Menyambut 114 tahun hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Mei, delapan organisasi kepemudaan lintas agama menggelar Apel dan Ikrar Kebangsaan di Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Pase Penajam Utara, Kalimantan Timur. (Foto: Ist)

Penajam Utara, INDONEWS.ID - Menyambut momen 114 tahun hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Mei, delapan organisasi kepemudaan lintas agama menggelar Apel dan Ikrar Kebangsaan di Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Pase Penajam Utara, Kalimantan Timur.

Delapan organisasi pemuda tersebut yakni Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), Pemuda Muhammadiyah, Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Pemuda Katolik, Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah), Generasi Muda Konghucu, Generasi Muda Buddhis Indonesia (Gemabudhi), dan Generasi Muda Mathla`ul Anwar.

Acara yang disertai dengan bakti sosial ini didukung juga oleh Kodam VI/Mulawarman dan Polda Kalimantan Timur.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat GAMKI, Willem Wandik menjelaskan, apel ini dimaksudkan untuk mempertemukan berbagai pemeluk agama yang berbeda untuk mendukung program pembangunan IKN Nusantara.

Baginya, kendati berbeda agama, setiap pemuda tetap lahir dan besar di Republik Indonesia sehingga harus menjadi mitra strategis pemerintah, baik skala pusat maupun daerah.

“Sehingga kami hadir disini, bagaimana kami bisa menyelenggarakan apel kebangsaan bersama dengan rekan-rekan berbagai elemen negeri untuk menggaungkan agenda besar IKN,” kata Willem berdasarkan siaran pers, Selasa, 24 Mei 2022.

Ia menegaskan, IKN Nusantara adalah simbol pembangunan Indonesia yang berkeadilan karena stigma pembangunan selama ini cenderung tersentralisasi di Pulau Jawa. Hal tersebut dibuktikan dengan fakta pembangunan Pulau Jawa yang lebih pesat ketimbang pulau-pulau lain yang ada di Indonesia.

“Maka dengan berpindahnya ibu kota ke bagian tengah pulau Indonesia (Kalimantan Timur), maka diharapkan akan merangsang pertumbuhan pembangunan yang lebih merata di seluruh Indonesia,” jelas anggota Komisi V DPR RI ini.

Ditambahkannya, untuk meminimalisir konflik horizontal di kemudian hari karena imbas dari pembangunan IKN, maka sebaiknya pimpinan otoritas IKN Nusantara memperbanyak keterlibatan masyarakat lokal dan dewan-dewan adat yang terdampak pembangunan IKN Nusantara. Selain itu perlu untuk menghormati keberadaan dan eksistensi masyarakat lokal dikarenakan setiap daerah memilki kebiasaan dan adat istiadatnya.

Pada Apel Kebangsaan di Titik Nol IKN Nusantara tanggal 20 Mei 2022 tersebut, Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Sunanto menyampaikan harapan agar pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara dapat mewujudkan nilai-nilai luhur kebangsaan yang dicita-citakan para pendiri bangsa ini.

“Saat itu, founding fathers negara ini bertekad melawan kolonialisme dengan membangun Indonesia atas semangat kebersamaan dan persatuan. Tidak ada yang boleh tertinggal di bangsa ini. Jangan ada yang tercerai-berai,” ungkapnya.

Sunanto yang akrab disapa dengan panggilan Cak Nanto mengapresiasi peran pemerintah yang telah memberi ruang sebesar-besarnya bagi anak muda untuk bersama membangun bangsa.

“Tak ada Jawa Sentris, Sumatera Sentris, Kalimantan Sentris dan seterusnya. Semua punya hak sama. Semua tak bisa tercapai kalau kita tercerai-berai. Kebersamaan harus diwujudkan untuk membawa bangsa ini lebih maju,” pungkasnya.

Dalam Apel Kebangsaan tersebut hadir pimpinan Organisasi Kepemudaan Lintas Agama antara lain Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Cak Nanto, Ketum GAMKI Willem Wandik, Ketum Gema Konghucu Kristan (Ketum Peradah I Gede Ariawan, Ketum Gema Mathlaul Anwar Ahmad Nawawi, Ketua Gemabudhi Anes Dwi Prasetya, Wasekjend Pemuda Katolik Marianna Tukan, dan Sekjend GP Ansor Kaltim, Herman Hasan.

Berikut ini ikrar yang disampaikan delapan organisasi tersebut:

  1. Pemuda Lintas Agama mendukung penuh pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur sebagai wujud pembangunan Indonesia Sentris.
  2. Pemuda Lintas Agama mendukung penuh pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara yang mengutamakan prinsip pembangunan berkelanjutan serta menjaga kelestarian lingkungan dan ekosistem.
  3. Pemuda Lintas Agama mendukung adanya proses perpindahan sumber daya manusia dari Ibu Kota Negara DKI Jakarta ke Ibu Kota Negara Nusantara yang memperhatikan keseimbangan aspek teknis, sosial masyarakat, relijius, dan kultur.
  4. Pemuda Lintas Agama bersama generasi muda Indonesia serta masyarakat Kalimantan, terkhusus masyarakat lokal, siap terlibat aktif dan dilibatkan dalam pembangunan dan pengembangan Ibu Kota Negara Nusantara.
  5. Pemuda Lintas Agama mendukung penuh adanya kompleks Rumah Ibadah dan Pusat Aktivitas Agama di kawasan Ibu Kota Negara Nusantara sebagai simbol toleransi dan keberagaman Indonesia.
  6. Pemuda Lintas Agama di seluruh Indonesia siap untuk mengawal pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara yang berpedoman pada Amanat UUD 1945, Pancasila, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. ***   

Artikel Terkait