Nasional

Cegah Covid-19, Terawan Setujui PSBB di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik

Oleh : Mancik - Selasa, 21/04/2020 21:31 WIB

Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto (Foto:Jawapos.com)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pemerintah melalui Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, memberikan persetujuan terhadap kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Hal ini dilakukan demi menghentikan laju penyebaran virus corona di tengah masyarakat.

Penerapan PSBB di beberapa wilayah di Jawa Timur ini,telah diusulkan sebelumnya oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Usulan tersebut dipelajari oleh Kemenkes sebelum memberikan persetujuan.

"Setelah dilakukan kajian oleh tim teknis, kami menyetujui usulan PSBB di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik.Jadi PSBB bisa diterapkan di sana," kata Menkes Terawan seperti dilansir dalam situs resmi Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa,(21/04/2020)

Untuk diketahui, setiap daerah yang ingin menerapakan kebijakan PSBB, harus memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Salah satu syaratnya yakni terkait dengan peningkatan jumlah kasus di satu wilayah.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo, Senin,(20/04), meminta evaluasi total terhadap upaya yang telah dilakukan dalam penanganan Covid-19, terutama mengenai pembatasan sosial berskala besar (PSBB).Evaluasi tersebut dibutuhkan untuk penyempurnaan program-program dan kebijakan selanjutnya.

"Hari ini saya ingin ada evaluasi total dari apa yang telah kita kerjakan dalam penanganan Covid-19 ini terutama evaluasi mengenai PSBB secara lebih detail, kekurangannya apa, dan plus-minusnya apa sehingga bisa kita perbaiki," kata Jokowi

Berkaitan dengan hal tersebut, ia kembali menekankan kepada jajarannya di daerah mengenai pentingnya pengujian sampel uji secara masif yang diikuti dengan pelacakan agresif terhadap orang-orang yang memiliki riwayat kontak langsung dengan pasien Covid-19 dan melakukan isolasi terhadap orang-orang yang diduga terpapar secara ketat.

"Tiga hal ini yang harusnya sering, terus-menerus, ditekankan kepada seluruh daerah. Sekali lagi, pengujian sampel yang masif, pelacakan yang agresif, dan isolasi yang ketat," ucapnya.

 

Artikel Terkait