Nasional

Kecap dan Saus Sambal Tanda Cinta untuk Mahasiswa Indonesia di Belgia

Oleh : luska - Selasa, 28/04/2020 10:36 WIB

Kecap dan Saus Sambal Tanda Cinta untuk Mahasiswa Indonesia di Belgia

Jakarta, INDONEWS.ID - Lockdown di Belgia sudah memasuki hari ke-46. Meskipun supermarket dan toko bahan makanan Asia masih buka dan dapat diakses dengan mudah di kota-kota besar di Belgia seperti Brussels, Antwerpen dan Brugge, namun di beberapa kota yang agak terpencil seperti Hasselt, ketersediaan makanan Indonesia semakin lama semakin sulit.

Sekretaris Pertama Pensosbud KBRI Brussel  Dara Yusilawati menjelaskan mahasiswa Indonesia di Hasselt, sebelum lockdown, biasanya membeli makanan Indonesia di Maastricht, Jerman. Selain harganya yang lebih murah, di Maastricht Jerman makanan Indonesia cukup lengkap dari tahu, tempe, kecap, sereh, bahkan petai pun ada. Namun sejak penerapan lockdown¸mereka tak lagi bisa menyebrang perbatasan hanya untuk mendapatkan makanan Indonesia tersebut. Mereka harus menahan diri untuk sementara untuk tidak makan sambal khas Indonesia.

Selain itu, sejak pertengahan Maret lalu, harga bahan-bahan kebutuhan pokok yang dijual di supermarket di Belgia menjadi lebih mahal dari harga normal karena kebijakan yang melarang adanya diskon untuk mencegah panic buying. Ada sekitar 1.500 produk yang kenaikan harganya mencapai lebih dari 10%. Sisanya, rata-rata kenaikan harga makanan di Belgia naik sekitar 2,6% dari harga sebelumnya.

Mengetahui hal ini, KBRI Brussel tidak berdiam diri dan membeli makanan-makanan Indonesia yang dibutuhkan teman-teman mahasiswa Indonesia. Tidak hanya untuk teman-teman di Hasselt, tapi juga untuk mahasiswa yang tinggal di kota yang memang sulit untuk mendapatkan makanan khas Indonesia. KBRI mengirimkan kecap, tahu, saus sambal, beras, bumbu-bumbu, kacang hijau, sereh, lengkuas dan lain-lain.

Paket bantuan makanan ini juga diberikan untuk mahasiswa lainnya di Belgia yang membutuhkan. Ada beberapa mahasiswa yang sudah kehabisan bekal karena tidak lagi bekerja selama lockdown. Meskipun sedikit, semoga kiriman ini menjadi pengobat rindu bagi mahasiswa Indonesia yang sebagian juga sedang menjalankan Ramadhan di tengah pandemi. Sebelumnya, KBRI Brussel mengirimkan bantuan masker dan cairan pembersih tangan untuk sekitar 150 orang mahasiswa di Belgia. (Lka)

 

Artikel Terkait