Nasional

BPIP: Kasus Ibu Curi Sawit, Keadilan Harus Berpihak pada yang Lemah

Oleh : very - Kamis, 04/06/2020 23:01 WIB

Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Kasus ibu dengan 3 orang anak yang akan diadili karena mencuri sawit di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) senilai Rp 76.500 di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau menuai banyak reaksi dari berbagai pihak.

Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo mengatakan pentingnya keadaban hukum yang berpihak pada mereka yang lemah.

"Penting keadaban hukum berpihak mereka yang lemah dan hukum harus memperhatikan nilai kemanusian," ungkap Benny seperti dikutip dari siaran pers di Jakarta, Kamis (4/6).

Benny menjelaskan demi tegaknya hukum maka sebuah masalah kecil seharusnya diselesaikan dengan mempertimbangkan dan memperhatikan keadilan publik.

"Demi tegaknya hukum yang adil maka perkara yang kecil harus di selesaikan memperhatikan keadilan publik," jelas Benny.

Pada kasus ini, katanya, baiknya perkara harus diselesaikan dengan cara adat bukan dengan proses keadilan.

"Perkara ini harus diselesaikan dengan adat. Kita berharap pengadilan membebaskan mereka karena keadilan berpihak kepada kemanusian," ujar Benny.

Sebagai penutup Benny berharap perkara kecil hendaknya diproses dan selesaikan secara keluarga bukan dibawa ke pengadilan serta tidak melukai keadilan publik. (Very)

Artikel Terkait