Daerah

Sumatera Barat telah Laksanakan Tatanan Normal Minus Kota Padang dan Mentawai

Oleh : luska - Selasa, 09/06/2020 00:37 WIB

Bupati Tanah Datar diwakili Sekda Tanah Datar Irwandi mengikuti video cobference bersama gubernur Sumatera Barat (foto M. Datuk)

Tanahdatar, INDONEWS.ID --- Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno telah mulai menerapkan tatanan normal baru Produktif dan aman  Covid-19 (TNBPAC) di Ranah Minang mulai hari ini, Kecuali Kora Padang menjalani masa transisi hingga 12 juni dan Kabupaten Kepulauan Mentawai sampai 20 Juni mendatang.

Hal itu disampaikan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno didampingi wakil Gubernur Sumatera barat nasrul Abid Forkopimda Sumbar dan Pimpinan Laboratorium Fakultas Kedokteran UNAND rapat koordinasi dengan seluruh Bupati/ Wali Kota se-Sumbar melalui Video Conference diruang kerjanya

Diakuinya  berdasarkan kriteria penerapan new normal yang dikeluarkan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) setidaknya terdapat tiga persyaratan yang mesti dipersiapkan untuk memasuki TNBPAC atau new normal. Persyaratan pertama adalah menyangkut kesiapan dari kajian epidemologi, dimana dari data yang ada, tergambar tingginya angka kesembuhan pasien Covid-19 di Sumatera Barat.“Kita tertinggi kesembuhan di Indonesia, jauh dari rata-rata Nasional,”.

Meski demikian, langkah-langkah pencegahan akan tetap dilakukan, diantaranya melalui kebijakan perpanjangan status tanggap darurat termasuk mempertahankan pemeriksaan pada pos-pos perbatasan, baik darat, laut maupun udara hingga 28 Juni 2020.

“Setiap orang yang datang, kita swab, gratis, mereka harus isolasi, setelah keluar hasil negatif baru kita izinkan,” 

Di samping itu berdasarkan koordinasi Pemprov Sumbar dengan pihak Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di pusat, aparatur TNI-POLRI akan mendukung penerapan TNBPAC di Sumbar. artinya dari kacamata persyaratan epidemologi, kita udah siap memasuki TNBPAC,” sebut Gubernur Irwan.

Gubernur Irwan juga memaparkan data terkait kesiapan sistem kesehatan, baik kapasitas rumah sakit, tenaga medis, fasilitas isolasi, laboratorium maupun ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) yang dinilai mencukupi hingga bulan Desember 2020 nanti.“APD level 3 kita siapkan untuk rumah sakit, lokasi karantina dan laboratorium, ini agar efektif dan efisien,” katanya. Persyaratan terakhir adalah kesiapan masyarakat. “Mohon dukungan Bupati/ Wali Kota untuk menggerakkan masyarakat sampai ke tingkat RT atau nagari,” 

Apalagi  sebagian besar masyarakat Sumbar telah memahami protokol kesehatan Covid-19, namun belum dilakukan secara disiplin. “Sudah mengetahui tapi belum diimplementasikan, kata kuncinya prilaku masyarakat kita semua harus disiplin, disiplin masker, jaga jarak dan lain sebagainya,” 
Sebelumnya pimpinan Laboratorium Biomedik FK UNAND, Dr. Andani Eka Putra menerangkan pihaknya optimis dengan penanganan Covid-19 di Sumatera Barat yang telah berjalan dengan baik 

Kemudian. dalam rangka menyongsong era TNBPAC, semua persyaratan yang dikeluarkan oleh kementerian terkait harus dipenuhi. “Edukasi masif kepada masyarakat, Trace, Test, Isolation and Treatment, survailance serta tes PCR masif pada semua komponen harus dipastikan,” . Terkait kapasitas tes PCR, dikatakan pihaknya mampu menampung 2.000 hingga 2.500 pemeriksaan per hari, paling tinggi se-Indonesia. Dan juga menjelaskan bagaimana upaya tracing yang masif akan menjadi kunci dalam memutus rantai penularan Covid-19.“Bagaimana upaya-upaya menemukan orang-orang yang berpotensi sebagai penular, ini yang terpenting,” . 

Sementara Bupati Tanah Datar yang diwakili Sekda Irwandi menyampaikan dukungan pelaksanaan new normal atau Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19 (TNBPAC). Dan berbagai upaya juga telah dilakukan termasuk membuka Objek wisata Istano Pagaruyung serta berapa objek wisata lainnya  sejalan dengan penerapan  tatanan kenormalan baru (New Normal) di Sumatera Barat,  “Tanah Datar siap mendukung penerapan tatanan hidup baru yang produktif dan aman Covid-19 (M.datuk)

Artikel Terkait