Daerah

Warga Terdampak Banjir Bantaeng Diungsikan ke Delapan Titik

Oleh : Mancik - Minggu, 14/06/2020 06:01 WIB

Kondisi debit air sungai yang terus mengalami kenaikan akibat curah hujan tinggi sehingga menyebabkan banjir di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Jumat (12/6).(Foto:BNPB)

Bantaeng, INDONEWS.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantaeng telah membantu para warga terdampak banjir untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman hingga Sabtu (13/06/2020) kemarin.

Beberapa tempat pengungsian tersebut adalah Gedung Muhammadiyah (PDM) Jalan Raya Lanto sebanyak 35 orang, Masjid Jami Tangnga 2 sebanyak 35 orang, SD Inpres Tappajeng sebanyak 25 orang.

Kemudian Masjid Nurul Yaqin di Jalan Bangau ada 20 orang, Musala BRI Cabang di Jalan Kartini ada sebanyak 20 orang, Gedung PGRI Lamalaka ada 25 orang, Masjid Cabodo di Jalan Pahlawan sebanyak 30 orang dan Posko Induk COVID-19 sebanyak 5 orang.

Sebagaimana yang sebelumnya diinformasikan, bencana banjir melanda Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan sejak Jumat (12/06) pukul 17.00 WITA.

Banjir tersebut dipicu oleh tingginya intensitas hujan di wilayah hulu dan menyebabkan debit Sungai Calendu mengalami kenaikan signifikan.

Kemudian Cekdam Balang Sikuyu dilaporkan jebol di sisi kanan sehingga mengakibatkan sejumlah wilayah terendam banjir.

Adapun menurut data yang diperbarui oleh BPBD Kabupaten Bantaeng, wilayah yang terdampak meliputi Kelurahan Pallantikang, Kelurahan Tappanjeng dan Kelurahan Malilingi di Kecamatan Bantaeng.

Selanjutnya Kelurahan Bonto Rita, Kelurahan Bonto Sunggu, Kelurahan Bonto Atu, Kelurahan Bonto Lebang dan Desa Bonto Jai di Kecamatan Bissappu dan Desa Bonto Majannang di Kecamatan Sinoa.

Hingga saat ini, bencana banjir tersebut dilaporkan merenggut satu korban jiwa atas nama Haerul Fatta Ampa, seorang lelaki berusia 14 tahun, diduga akibat terseret arus.

Selain itu, banjir juga menyebabkan satu jembatan sepanjang 10 meter di Kamp. Kaili rusak dan tidak dapat digunakan, jalan akses lingkar selatan Kabupaten Bantaeng terputus sepanjang 40 meter di Kamp Kaili, ruas jalan Para-para dan Pandang-Pandang rusak tertimbun tanah longsor sepanjang kurang lebih 200 meter sehingga tidak dapat digunakan.

Kemudian ruas jalan Batayya 1 dan Batayya 2 terjadi patahan dan tertimbun longsor sepanjang kurang lebih 1 kilometer, Cekdam Balang Sikuyu jebol dan patah pada sayap sebelah selatan sepanjang kurang lebih 30 meter, talud jembatan nasional Sungai Panaikang rusak sepanjang 15 meter, begitu pula tanggul Sungai Balang Sikuyu sepanjang kurang lebih 500 meter di Gaergea.

Adapun akibat dari kerusakan tersebut juga membuat beberapa ruas jalan tidak dapat dilalui kendaraan dan harus dialihkan.

Sementara ini masih dilaporkan adanya pemadaman listrik dan air bersih belum mengalir di beberapa tempat.

Menurut taksiran kerugian mencapai kurang lebih 25 miliar untuk 2.333 rumah yang mengalami kerusakan baik rusak berat, rusak sedang maupun rusak ringan.

Kemudian kerugian kurang lebih 4 miliar untuk Pasar Baru, 2 miliar diperkirakan untuk kerugian di pertokoan sekitar jalan Mangga dan jalan Manggis, dan kerugian senilai 2 miliar lainnya dari fasilitas perkantoran yang mengalami kerusakan.

Sejauh ini tim BPBD Kabupaten Bantaeng telah melakukan upaya-upaya penanganan bencana bersama tim gabungan seperti TNI/Polri, Basarnas, Pemadam Kebakaran, Tagana, Brigade Siaga Bencana, PMI, Ormas, Pemerintah Daerah setempat dan relawan.

Berdasarkan laporan yang diterima hingga saat ini, sejumlah air sudah surut di beberapa titik lokasi.*

Artikel Terkait