Nasional

Munaslub Kubu P3B Tetap Digelar: Muchdi Pr Jadi Ketum Geser Tommy Soeharto

Oleh : Rikard Djegadut - Senin, 13/07/2020 17:01 WIB

Pres Conference Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Berkarya Kubu Presidium Penyelamat Partai Berkarya (P3B) (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Sejumlah kader yang tergabung dalam Presidium Penyelamat Partai Berkarya atau P3B, tetap menyelenggarakan Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) Partai Berkarya.

Sebelumnya, acara Munaslub partai berlambang beringin tersebut, yang sedinya diselenggarakan di Grand Kemang, Sabtu (11/7/20) sempat dibubarkan oleh kepengurusan partai kubu Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto dan Priyo Budi Santoso.

Dalam pernyataan resminya, P3B mengatakan helatan Munaslub dibuka oleh Mayjen TNI Purn Syamsu Djalal selaku Ketua Mahkamah Partai sekaligus Ketua Dewan Kehormatan Partai Berkarya yang tercatat secara resmi di SK Kemenkumham terakhir.

Presidium Penyelamat Partai Berkarya atau P3B mengklaim gelaran Munaslub dihadiri oleh peserta yang datang dari 30 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan 370 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) yang mewakili 2/3 DPW/DPD se-Indonesia, dan diikuti baik secara langsung maupun melalui kanal virtual atau daring.

Pihak P3B juga menyoroti perihal penundaan pelaksanaan Munaslub yang sedianya berlangsung pada Sabtu, 11 Juli 2020, sekitar pukul 10:00 WIB, menjadi digelar pukul 16:00 lantaran adanya sekelompok orang yang mengatasnamakan AMPB yang mengawal kedatangan Tommy Soeharto dan Priyo Budi Santoso untuk membubarkan acara tersebut.

"Tujuannya untuk membubarkan kegiatan Munaslub yang mereka anggap ilegal dan inkonstitusional. Namun kegiatan belum dimulai, mereka sudah beringas dan memporakporandakan properti panitia Munaslub, masuk ke dalam ruang Munaslub dan merobek-robek backdrop kegiatan, disaksikan Tommy dan Priyo," ungkap pihak P3B dalam video yang diterima media ini, Senin, 13 Juli 2020.

Selain itu, Presidum juga menuding adanya kevakuman komunikasi antar kader dengan petinggi partai, sehingga mereka menuntut agar Munaslub Partai Berkarya digelar lebih cepat dari waktu yang seharusnya. Bahkan, P3B juga menuding Partai Berkarya dijalankan secara otokrasi dan jauh dari nilai-nilai demokrasi selama berada di bawah pimpinan Tommy Soeharto.

Alasan untuk membuat Munaslub jauh hari telah kami bahasakan, bahwa telah terjadi kevakuman dan komunikasi yang tersumbat sejak Rapimnas III Partai Berkarya tahun 2018, tak ada evaluasi hasil Pemilu 2019 dan tak adanya rapat-rapat dalam pengambilan kebijakan, tak ada petunjuk dan produk pedoman organisasi sebagai turunan AD/ART Partai Berkarya," ujar mereka.

"Pengelolaan partai dilakukan secara otokrasi dan feodalisme, jauh dari semangat demokrasi yang diamanahkan UU No 2 tahun 2011 tentang Parpol dan AD/ART Partai Berkarya," kata pihak P3B. *(Rikard Djegadut).

Artikel Terkait