Sosok

Kisah David Thomson Pemilik Media Reuters, Orang Terkaya ke-23 Dunia

Oleh : Rikard Djegadut - Selasa, 11/08/2020 19:15 WIB

Pemilik Media Reuters dan Orang Terkaya ke-23 Dunia David Thomson (Foto: IsT)

Sosok, INDONEWS.ID - Orang terkaya ke-23 dunia adalah David Thomson yang mengontrol media Reuters melalui Thomson Reuters Corporation dan kerajaan penerbitan yang didirikan oleh kakeknya Roy Thomson.

Kepemilikan terbesar keluarga yakni lebih dari 320 juta saham Thomson Reuters, di mana Thomson menjabat sebagai ketuanya.

Keluarga tersebut juga memegang saham di raksasa telekomunikasi Bell Canada dan memiliki surat kabar Globe and Mail yang berbasis di Toronto.

Pemilik nama asli David Kenneth Roy Thomson ini lahir 12 Juni 1957. Setelah kematian ayahnya pada tahun 2006, Thomson menjadi ketua Thomson Corporation dan juga mewarisi gelar Inggris ayahnya, 3rd Baron Thomson of Fleet.

Setelah akuisisi Reuters pada tahun 2008, Thomson menjadi ketua entitas gabungan, Thomson Reuters. Berdasarkan data Forbes Real Time Net Worth, Thomson terdaftar sebagai orang terkaya di Kanada dengan perkiraan kekayaan bersih USD37,3 miliar (Rp548 triliun).

David Thomson merupakan anak tertua dari Kenneth Thomson yang menjadi 2nd Baron Thomson of Fleet bersama istrinya, Marilyn Lavis.

Pada tahun 1978, Thomson menerima gelar Bachelor of Arts dan kemudian melanjutkan gelar Master of Arts di Selwyn College, Cambridge dengan jurusan sejarah.

Thomson memulai karir bisnisnya sebagai junior associate di McLeod Young Weir di Toronto. Dia meninggalkan perusahaan untuk memasuki bisnis keluarga, bekerja di sejumlah posisi di perusahaan yang dikendalikan oleh keluarga Thomson.

Dalam upaya mengembangkan kemandiriannya, Thomson mendirikan perusahaan real estate Osmington Incorporated, yang dimiliki dan dioperasikan di luar kekaisaran Thomson. Osmington memperoleh dan mengelola aset real estat komersial atas nama pemegang saham institusional.

Kehidupan Pribadi

Thomson memiliki hobi sebagai kolektor seni melalui Thomson Works of Art pribadinya. Thomson juga mendanai Archive of Modern Conflict yang berbasis di London.

Dalam sebuah wawancara dengan Geraldine Norman di The Independent pada tahun 1994, Thomson mengatakan bahwa dia membeli gambar Constable pertamanya pada usia 19 tahun.

Ia menggambarkan dirinya sebagai penyuka seni dengan "kolektor fanatik". Thomson menyukai seni dengan gaya Polisi saat ia masih kecil. Di usia dua puluhan, ia bahkan mengejutkan dunia seni karena dua pembelian monumental.

Pada tahun 2002, Thomson dan ayahnya memecahkan rekor penawaran tertinggi dunia sebesar USD76,7 juta (Rp1,1 triliun) untuk memperoleh "Massacre of the Innocents" Rubens yang sekarang menjadi pusat Koleksi Thomson di Galeri Seni Ontario.

Pada tahun 2012, Thomson memecahkan rekor pembelian lukisan lagi karya seniman Denmark Vilhelm Hammershoi, "Ida Reading a Letter" dengan membayar harga tertinggi yang pernah ada untuk seniman Denmark.

Thomson merupakan ayah dari enam anak dari empat ibu yang berbeda. Istri pertamanya, Mary Lou La Prairie, dia memiliki dua putri: Thyra Nicole dan Tessa Lys. Dengan istri keduanya, Laurie Ludwick, Thomson memiliki satu putra, Benjamin, yang lahir setelah perceraian.

Dengan istri ketiganya, aktris Kelly Rowan, Thomson memiliki seorang putri. Bersama Severine Nackers, karyawan Sotheby`s di London, Thomson memiliki dua anak perempuan, Ottilie yang lahir tahun 2015, dan Elodie, lahir tahun 2018. Tak satu pun dari anak-anak itu tinggal bersama Thomson.

Thomson tinggal sendirian di kediaman pribadi yang juga menampung galeri seni bawah tanah, di Rosedale, Toronto, Ontario. Tiga anaknya tinggal di London, Inggris, di mana Thomson memiliki beberapa rumah.

Artikel Terkait