Bisnis

Emosi, Ahok Sebut Direksi Pertamina Otaknya Pinjem Duit Terus

Oleh : Ronald - Rabu, 16/09/2020 17:59 WIB

Komisaris Utama PT Persero, Basuki Tjahaya Purnama (BTP) biasa akrab disapa Ahok. (Foto : istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Komisaris Utama PT Persero, Basuki Tjahaya Purnama (BTP) tidak segan-segan untuk berbicara mengenai buruknya sistem tata Kelola di PT Pertamina. Pria yang dulunya akrab disapa Ahok ini menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina sejak 22 November 2019.

Ahok mengaku sering tidak habis piker dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan direksi Pertamina. Menurutnya, kebijakan direksi banyak yang tidak masuk akal, terlebih dalam hitungan bisnis. Hal ini mengakibatkan Pertamina harus menanggung utang dalam jumlah besar.

“Sudah utang 16 Miliar Dollar AS, tiap kali otaknya pinjem duit terus. Saya sudah kesal ini. Pinjem duit terus, mau(nya) akuisisi terus,” beber Ahok  dikutip dari tayangan yang diunggah akun YouTube POIN dan dilihat pada Rabu (16/9/2020).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, selain secara hitungan bisnis kurang menguntungkan, Pertamina seharusnya fokus mengeksplorasi ladang minyak di dalam negeri.

“Saya bilang tidak berpikir untuk eksplorasi. Kita masih punya 12 cekungan yang berpotensi punya minyak, punya gas. Ngapain di luar negeri? Ini jangan-jangan ada komisi (ini), beli-beli minyak ini,” ungkap Ahok.

Adapun temuan lain yang menurut Ahok juga sangat tidak efisien yaitu mengenai pembangunan kilang minyak. Hingga kini Ahok masih terus meminta kejelasan mengapa banyak kilang baru yang belum juga dibangun. Padahal sudah ada beberapa investor yang serius untuk patungan (join share) bisnis dengan Pertamina.

“Makanya nanti saya mau rapat penting soal kilang. Berapa investor yang sudah nawarin mau kerja sama kalian diemin? Terus sudah ditawarin kenapa ditolak? Terus kenapa kerja seperti ini? Saya lagi mau audit,” ujar Ahok dengan nada tegas.

Ahok membeberkan bahwa posisinya di Pertamina juga sering kali dipermasalahkan. Alasannya, karena keberadaannya mengganggu keharmonisan dalam perusahaan.

"Cuma saya emosi juga kemarin. Mereka lagi mancing saya emosi, saya emosi laporin Presiden apa? Ahok mengganggu keharmonisan," tandasnya. (rnl)

Artikel Terkait