Daerah

Wujudkan PKBL, PNM Peduli Beri Bantuan Air Bersih bagi Warga di Kota Kupang, NTT

Oleh : Rikard Djegadut - Rabu, 23/09/2020 14:30 WIB

Melalui unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), PNM berhasil menyalurkan bantuan air bersih kepada 100 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di Kec. Alak dan Kec. Maulafa Kota Kupang NTT.

Kupang, INDONEWS.ID - Krisis air bersih yang dialami warga Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menggerakan hati insan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PT PNM Persero.

Melalui unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), PNM berhasil menyalurkan bantuan air bersih kepada 100 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di Kec. Alak dan Kec. Maulafa Kota Kupang NTT.

Dengan semangat dan Motto "PNM Peduli", PNM menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat di 5 titik dengan bantuan air bersih sebanyak 25000 liter/hari.

Seperti diketahui, Warga Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), saat ini kesulitan untuk memeroleh air bersih yang disalurkan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Hal itu disampaikan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi NTT, Darius Beda Daton, mengutip Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (11/9/2020) malam.

"Hingga saat ini semua wilayah di kota ini mengeluh air macet. PDAM belum ketemu solusinya," ungkap Darius.

Darius menuturkan, keluhan warga itu disampaikan melalui pesan singkat dan juga pesan multimedia. Keluhan warga Kota Kupang dan Kabupaten Kupang itu sejak Juli hingga saat ini.

"Ternyata setelah saya diskusi dengan PDAM, katanya debit air turun drastis. Dan PDAM tak bisa memastikan kapan debit air normal," ujar Darius.

"Jalan El Tari saja yang sumber dari mata air Oepura sudah tak mengalir satu bulan ini," sambung dia.

Terkait persoalan kekurangan sumber air baku di kota ini, maka pihaknya akan mengomunikasikan dengan Wali Kota Kupang.

Hal itu untuk memastikan rencana pemerintah kota menggunakan sumber air dari Kali Dendeng dan penggunaan sumur bor milik warga, dapat berjalan secepat mungkin. Sebab, kata Darius, baru bulan Juli saja air sudah macet.

"Bisa kita bayangkan hingga Desember warga masih kesulitan air bersih," imbuh dia.

Pihaknya menginginkan ada terobosan PDAM untuk mencari sumber air baru. "Bukan saja pasrah pada soal menurunnya debit air, sebab air bersih adalah hak dasar warga yang harus dipenuhi," ujar dia.*(Rikard Djegadut).

 

Artikel Terkait