Nasional

Kendalikan Penularan Covid-19 di Pilkada, Mendagri Perkuat Koordinasi dengan Daerah

Oleh : Mancik - Jum'at, 02/10/2020 22:01 WIB

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.(Foto: Istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah yang melaksanakan Pilkada untuk menekan angka Covid-19. Koordinasi tersebut salah satunya terkait dengan penerapan protokol kesehatan di lapangan.

Tito menegaskan, pemerintah melalui Kemendagri intens melakukan koordinasi dan pemantauan dengan Pemda untuk menurunkan penularan Covid-19. Mendagri memberikan penekan khusus untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 pada masa kampanye.

"Kita ingin menguji mesin kendali sosial oleh pemerintah itu bekerja (atau) tidak, di tengah euforia masyarakat ingin berkampanye. Di mindset lama namanya kampanye itu adalah show of force, ngumpulin orang. Di pandemi ini dibalik, kerumunannya tidak boleh, sangat dibatasi dan kemudian didorong untuk kampanye-kampanye virtual," kata Mendagri saat memberikan keterangan pers usai kegiatan Analisa dan Evaluasi (Anev) Pelaksanaan Kampanye Pilkada Serentak Tahun 2020, di Sasana Bhakti Praja Kantor Kemendagri, Jakarta, Jumat (02/10/2020).

Pada kesempatan tersebut, mantan Kapolri ini mengharapkan, tim sukses ataupun pendukung dari pasangan calon (paslon) bergerak ke masyarakat sebagai agen perlawanan terhadap Covid-19. Misalnya, dengan menyosialisasikan visi-misi paslon dalam mengatasi Covid-19 dan dampak sosial ekonominya secara virtual, membagikan masker, dan lain-lain.

"Bayangkan kalau itu terjadi pembagian masker secara massal, hand sanitizer secara massal, sabun secara massal, tempat- tempat cuci tangan secara massal, di mana-mana, maka persepsi publik kepada Pilkada ini akan baik, dan kita bisa menemukan pemimpin yang baik juga karena mereka melakukan langkah-langkah yang baik dalam rangka penanganan Covid-19," jelasnya.

Ia juga mengapresiasi seluruh pihak atas tertibnya pelaksanaan penetapan paslon dan pengundian nomor urut paslon pada 23-24 September 2020 silam. Pasalnya, pada momen yang dinilai krusial tersebut tidak terjadi kerumunan massa secara masif dan signifikan. Menurutnya, hal itu menandakan bahwa “mesin” pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, berjalan optimal dalam mengendalikan Pilkada Serentak 2020 agar aman dari Covid-19.

"Mesin ini berjalan relatif baik karena tidak terlalu banyaknya pelanggaran protokol, ada tapi tidak seperti tanggal 4 dan 6 (September 2020). Nah, kemudian yang tinggal adalah konsistensi menjaga agar mesin ini tidak kendor, gasnya harus kencang terus sampai ujung nanti," pungkasnya.*

 

 

 

Artikel Terkait