Bisnis

Penyaluran Naik Signifikan, PNM: Kehati-hatian Kompetitor Jadi Faktor Kunci

Oleh : Rikard Djegadut - Kamis, 15/10/2020 21:30 WIB

Top! Kinerja Pembiayaan PNM Capai Titik Puncak pada Penutupan Kuartal III 2020

Jakarta, INDONEWS.ID - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM mengaku telah menyalurkan total pembiayaan Rp16,75 triliun kepada 6,88 juta nasabah per akhir September 2020.

Pembiayaan tersebut terdiri dari Rp15,3 triliun lewat program Mekaar atau Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera kepada 6,8 juta nasabah dan Rp1,45 triliun lewat program ULaMM atau Unit Layanan Modal Mikro kepada 73.860 nasabah.

EVP Keuangan dan Operasional PNM Sunar Basuki menyebut terjadi kenaikan yang signifikan pada beberapa bulan terakhir ini, khususnya pada September. Salah satu faktornya, yaitu kehati-hatian para penyalur pembiayaan atau kredit di era pandemi covid-19.

"Ini dipengaruhi oleh kompetitor yang selama pandemi ini kebijakannya lebih hati-hati. Sementara, PNM punya fungsi agent of development, di mana pemerintah meminta kepada PMN untuk tetap menggulirkan pembiayaan," ujarnya pada media briefing `Mengejar Mimpi dan Perbaikan Ekonomi` pekan lalu.

Lebih lanjut Sunar menyebut pembiayaan macet atau non-performing loan (NPF) pada September 2020 untuk program Mekaar turun dari 0,14 persen pada Agustus menjadi 0,11 persen pada September.

Sementara, secara keseluruhan, NPF holding dinyatakan sebesar 1,22 persen. "NPL ini merupakan titik terendah dari performa PMN selama ini," imbuhnya.

Sejalan dengan pertumbuhan yang ada, juga terjadi penambahan 417 kantor dibandingkan tahun sebelumnya. Per September 2020, total kantor pelayanan PNM berjumlah sebanyak 3.272 kantor.

"Diharapkan pada kuartal IV, pertumbuhan akan berjalan terus sampai mencapai nasabah minimal 7,2 juta di 2020," lanjut dia.

Di kesempatan sama, EVP Pengembangan dan Legal PNM Rahfie Syaefulshaaf menyebut untuk penyaluran program Bantuan Presiden atau Banpres kepada anggota PNM telah menembus 4,06 juta nasabah dari target 5,9 juta nasabah.

Dia menyebut bahwa kendala penyaluran terletak pada panjangnya proses penyaluran yang melibatkan lintas Kementerian dan Himbara. Namun, ia optimistis target penyaluran pembiayaan akan segera terselesaikan.

"Prosesnya memang panjang, tapi insyaallah dengan keinginan kami menyejahterakan masyarakat, dari 5,9 (juta) ini saat ini proses ada 4,06 juta dan sisanya akan dilakukan penyaluran kemudian," pungkasnya.*

 

Artikel Terkait