Gaya Hidup

Mengenal Karya-karya Harlan Boer, Musisi dan Penulis Lagu Indie Folk

Oleh : Rikard Djegadut - Kamis, 29/10/2020 11:30 WIB

Penyanyi dan penulis lagu indie folk/indie-pop/anti-folk Jakarta, Harlan Boer (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Sejak Maret 2020, ketika pandemi corona menlanda dunia dan Indonesia, keadaan menjadi tidak sama lagi. Banyak hal berubah termasuk di rumah-rumah tak sama lagi. Setiap orang berhadapan dengan kesulitan yang baru dan beradaptasi dengan keadaan. 

Bekerja menjadi di rumah, bahkan beberapa terpaksa “dirumahkan”. Anak-anak sekolah di kediaman. Beberapa jenis usaha mulai kesulitan. Kewaspadaan kadang berdampingan dengan kecemasan.

Komunikasi semakin bertumpu pada penguasaan dan ketersediaan teknologi. Pergi dan pulang menjadi hal yang tidak mudah dilakukan, termasuk emosi kerinduan dari mengatur pertemuan dengan orang terdekat yang berjauhan.

Beberapa bulan menjalani situasi dan keadaan yang serba tak biasa itu, tepatnya pada Mei 2020, Harlan Boer mendapat undangan untuk membuat playlist untuk rubrik VJ Play di sebuah situs jurnal budaya visual independen, Visual Jalanan.

Alih-alih membagikan rekomendasi lagu-lagu favoritnya, Harlan justru merekam album baru untuk menjawab undangan itu. Direkam secara sederhana di rumah, cukup memakai handphone dengan menggunakan peralatan musik yang tersedia di kamarnya: gitar akustik yang senar empatnya putus, keyboard mainan Casio, dan mesin drum dari tahun 1987 yang sudah nggak berfungsi sempurna.

Alhasil, dari keterbatasannya itu, Harlan Boer sukses merilis album dengan peralatan seadanya, direkam live memakai handphone, bernyanyi dalam kesepian di era pandemi. Album lo-fi itu diberi judul "Bersambung".

Album tersebut bercerita seputar era pandemi di Jakarta dari pengalaman personal hingga pengamatan di sekitar. Menariknya, rekaman tersebut akhirnya menjadi double album yang diberi judul Fidelitas Cinta dan dirilis secara digital dengan streaming di website Visual Jalanan dengan tautan play.visualjalanan.org/fidelitas-cinta.

Untuk format kaset, dirilis oleh Langen Srawa Records, sementara merchandise diproduksi oleh Pastel Youth Pop Wear.

Segera setelah mengirimkan master rekaman Fidelitas Cinta untuk website Visual Jalanan, Harlan melanjutkan menulis dan merekam lagu lagi. Hingga dipilih 12 karya dan dijadikan sebuah album baru berjudul Bersambung.

"Ini adalah lanjutan dari kesepian itu, ditambah narasi kecil seputar keseharian dan cuplikan nostalgia," kata Harlan ketika menjadi narasumber dalam peluncuran Album Bersambung.

Album Bersambung pertama kali bisa didengar di situs resmi Kios Ojo Keos, www.kiosojokeos.com pada 22-30 September 2020.

Kios Ojo Keos adalah ruang bersama mandiri untuk musik, buku, kopi, dan merchandise yang dikelola keluarga band indie rock/pop Jakarta, Efek rumah Kaca.

Kemudian, double album Fidelitas Cinta dan album Bersambung dirilis dalam format digital download oleh the-storefront.club, sebuah inisiatif distribusi digital yang menfokuskan diri pada musik/sound independen.

Album Bersambung juga dirilis dalam format kaset oleh Sekuntum Records, dengan sampul dan desain kemasan yang dikerjakan oleh seniman Bujangan Urban. Ok, kita tunggu juga ya di Spotify.

Adapun 12 lagu dalam Album Bersambung antara lain: Rumah-Rumah Jadi Kenyang, Gitar Kesenggol, Tak Ada yang Kusamarkan, Kopi Tumpah ke Rambut, Kita Tak Bertemu, Main IG, Patah Patah, Kamar Crazy, Layang-Layang Seperti Tengkorak, Main WA, Lupa Bawa Pulang Mobil, Aku Mau Bikin Mi Instan.

Siapa Harlan Boer

Mengutip Frekuensiantara.com, Harlan Boer dideskripisikan sebagai seorang penyanyi folk yang menyandarkan gemuruh isi kepalanya pada jerumus dua-tiga kunci gitar kayu sederhana, yang dipetik, digenjring mengusik sederet lamunan lowong milik sang gelisah.

"Kita bisa melihatnya bersisa secara permanen di sana, menyelimuti sosok kartun flamboyan berkacamata minus yang tengah duduk memangku sebelah kakinya sendiri, berusaha meredakan kesintingan alami bersama motorik asing galaksi gabir," bunyi tulisan yang ditulis oleh Rio Tantomo itu.

Namun dari profil yang ditulis sendiri oleh Harlan Boer, pria yang akrab dengan kacamata minus ini merupakan penyanyi dan penulis lagu indie folk/indie-pop/anti-folk Jakarta.

Pria kelahiran 9 Mei 1977 ini bisa dibilang hampir setiap tahun merilis album baru. Sederet album mini seperti Sakit Generik (2012), Jajan Rock & Sentuhan Minimal (2013), Kopi Kaleng (2016) telah diterbitkan. Nanaba Records kemudian menyatukan keempat diskografi tersebut dalam satu rilisan kaset yang diberi titel Binfolk di tahun yang sama pas debut penuhnya, Operasi Kecil (2017) ditelurkan.

Pria kelahiran Jakarta ini merilis album dengan judul yang sangat elok: "Bila Lapar Melukis". Dari album ini, aroma perbudakan segera tercium dari kalimat yang menetes barusan, seperti meradang pun menantang, memancarkan romantisme perikebinatangan pelampiasan karya.

Dia mengaku ilham itu diambilnya dari tulisan sastrawan Sunda, Ajip Rosidi, ketika menggambarkan perilaku berkesenian pelukis Affandi. Boer mengatakan Affandi melukis seperti orang lapar yang butuh makan.

"Gue merasa punya kedekatan dengan itu. Prosesnya sama kayak dia (Affandi), begitu ‘lapar’ datang – misalnya habis baca buku atau ngobrol sama orang, gue akan langsung ambil gitar, lima belas menit – sekali jalan, selesai.” katanya.

Untuk Bila Lapar Melukis, Boer bekerja sama dengan Fungjai, kanal musik streaming asal Thailand yang memberinya kesempatan melepas setiap lagu dalam albumnya sebagai single dan dipanggungkan masing-masing sepuluh kali per minggu tur keliling Jakarta-Bekasi. Sementara fisiknya disebar via Langen Srawa Records.

Dari 500 CD yang sudah dirilis ke pasaran, Harlan membawa beberapa puluh keping CD album keduanya untuk digambar langsung oleh 15 seniman tersebut. Tak hanya itu saja, ia juga menggunakan kanvas sebagai cover albumnya loh.

Selain mengajak para seniman untuk membuat cover albumnya, Harlan juga dibantu oleh Henry Foundation dari band Goodnight Electric untuk proses rekaman lagu-lagu di album `Bila Lapar Melukis`.

Album yang dirilis dibawah label Langen Srawa Records ini memuat 10 lagu yang seluruhnya ditulis oleh Harlan, di antaranta `Rahasia Orangtua`, `Aplusan`, `Emas di Hati`, `Bila Lapar Melukis`, `Jatuh Cinta Diam-diam`, `Sky Hook`, `Teman Pemalu`, `Biologi Elektronik`, `Berlayar`, dan `Perang`.

Sebelumnya, Harlan sudah merilis album solo perdananya yang berjudul `Operasi Kecil` pada tahun 2017 lalu. Untuk mendapatkan album fisik `Bila Lapar Melukis` kamu bisa langsung membelinya lewat Langen Srawa Records ya, TemanBaik.

Dari profil pribadinya, Harlan Boer mengaku saat ini bekerja di sebuah digital advertising agency di Jakarta.

Profil Singkat

Nama : Harlan Boer
Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 9 Mei 1977
Profesi : Penyanyi dan penulis lagu indie folk/indie-pop/anti-folk Jakarta
Lain-lain: Sempat jadi anak band, di antaranya keyboardist The Upstairs dan vokalis C’mon Lennon. Sempat jadi manager band Efek Rumah Kaca. Suka menulis, aneka formatnya. Masih suka dan sempat merilis rekaman karya musiknya yaitu Sakit Generik (2012) Jajan Rock (2013), Sentuhan Minimal (2013) dan Kopi Kaleng (2016).
Lagu - Lagunya:
Jatuh Cinta Diam-Diam
Bila Lapar Melukis · 2019
Kopi Kaleng
Demo Live Recordings · 2013
Posisi Di Kantor
Operasi Kecil · 2017
Kiri Kanan
Kerja Itu Liburan
Berlayar
Sky Hook
Sugesti Biru
Perang
Es Mambo Kacang Ijo
Aku Malas Mati Lagi
Rahasia Orangtua
Tetap Baik Di Dalam Hati
Semoga Kita Masih Waras
Sayap.*(Rikard Djegadut)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Artikel Terkait