Susi Pudjiastuti Dukung Emil Salim Soal Larangan Ekspor Benih Lobster

Oleh : very - Minggu, 06/12/2020 10:40 WIB

Susi Pudjiastuti. (Foto: Reuters)

 

Jakarta, INDONEWS.ID –Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengatakan mendukung pandangan ekonom senior, Emil Salim, terkait pandangannya tentang pembangunan. Emil Salim mengatakan, pemerintah harus mengubah hakikat pembangunan dari eksploitasi - termasuk ekspor benih bening lobster - ke arah pelestarian sumber daya alam.

“Selamat pagi Pak Emil, saya kagum, saya bangga, saya sayang Bapak,” ujar Susi melalui akun Twitternya, @susipudjiastuti, Sabtu, 5 Desember 2020.

Dukungan tersebut disampaikan Susi menjawab cuitan Emil Salim sebelumnya.

Dua hari sebelumnya, Emil menulis bahwa pemerintah harus menyusun kebijakan yang memperkaya sumber daya alam dan menaikkan nilai tambah melalui teknologi.

“Hakekat pembangunan perlu beralih dari EKSPLOITASI ALAM (‘ekspor benur utk $’, buka hutan merusak ‘rumah SDA hayati’ berpotensi obat & pangan dll utk tanaman konsumsi manusia) ke PERKAYAAN SDA lestari menaikkan nilai-tambahnya berkat sains-teknologi,” tulis Emil Salim dalam akun Twitternya, @emilsalim2010.

Pada 25 November 2020 lalu, Emil juga sempat berkomentar terkait ekspor benur setelah Menteri Kelautan dan Perikanan atau Menteri KKP Edhy Prabowo ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Emil mengatakan pada awalnya hanya segelintir pihak yang menentang kebijakan tersebut.

“Semula hanya NU & Muhammadiyah (yang) menentang ekspor benih lobster. Lalu hanya Koran Tempo gencar bongkar ekspor lobster lintas partai rusak habitat lobster sementara koran lain diam,” ujar Emil Salim, Rabu, 25 November 2020 seperti dikutip Tempo.co.

NU dan Muhammadiyah kompak menolak ekspor benih lobster pada Agustus lalu. Ekspor itu dinilai tidak memberikan keuntungan bagi negara dan justru merusak rantai pasokan.

Emil mengatakan berterima kasih kepada KPK karena sudah menindak tegas Edhy Prabowo. Menurut Emil, seharusnya pemerintah fokus mengembangkan benur menjadi lobster. Dengan pengembangan komoditas itu, nilai jual lobster akan menjadi lebih tinggi.

“Ketimbang ekspor benur ke Vietnam bikin makmur orang-orang partai negeri di atas derita kemiskinan rakyat nelayan?” katanya.

Emil mengatakan bahwa banyak nelayan masih hidup belum sejahtera. “Laut RI luas & kaya tapi nelayannya banyak lagi miskin,” pungkasnya. (Very)

Artikel Terkait