Nasional

Ketua Garda NTT: Kopi NTT Harus Menjadi Mercusuar di Jakarta

Oleh : Mancik - Selasa, 08/12/2020 21:01 WIB

Ketua Garda NTT, Wilfridus Yons Ebit, saat memberikan sambutan dalam kegiatan Nusa Tenggara Coffe Week Tahun 2020 di Gedung Manggala Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.(Foto:Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pelaksanaan Nusa Tenggara Coffe Week Tahun 2020 yang dilaksanakan oleh Garda NTT, menjadi kesempatan baik untuk memperkenalkan kopi khas Nusa Tenggara Timur di Ibu Jakarta. Rangkaian kegiatan yang terdiri pameran dan basar kopi khas NTT, pangan lokal tersebut dilaksanakan di Gedung Manggala Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

Ketua Panitia Kegiatan Nusa Tenggara Coffe Week Tahun 2020, Marselina Rere dalam sambutan mengatakan, event ini diselenggarakan sebagai salah satu cara mengangkat kopi khas ke tingkat nasional. Harapannya, masyarakat Indonesia semakin mengenal dan menyukai kopi asal Provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan kontribusi kepada daerah NTT, khusus mengangkat potensi kopi khas NTT," kata Marselina dalam sambutan mengawali Nusa Tenggara Coffe Week Tahun 2020 di Jakarta, Selasa,(8/12/2020)

Pada kesempatan yang sama, Ketua Garda NTT Wilfridus Yons Ebit menerangkan, Provinsi NTT merupakan daerah yang memiliki potensi kopi dengan kualitas sangat baik di Indonesia. Namun, hingga saat ini, pengelolaan kopi asal NTT belum begitu maksimal.

Adanya event Nusa Tenggara Coffe Week 2020, menurut Wilfridus Yons Ebit, merupakan jalan panjang mendorong kopi khas NTT menjadi mencusuar di Indonesia, terutama di Ibu Kota Jakarta. Dengan demikian, masyarakat Indonesia semakin mengenal kopi asal NTT.

"Keterlibatan kita membangun daerah, mulai dari memperkenalkan kopi ke masyarakat Indonesia. Daerah kita NTT memiliki potensi kopi yang sangat melimpah. Ini harus terus diberdayakan melalui kekuatan pemuda dan Garda NTT di Jakarta. Kopi NTT harus menjadi mercusuar di Jakarta," ungkap pria yang akrab Ebit ini.

Semua potensi daerah NTT termasuk kopi, katanya, merupakan salah satu kekuatan besar dalam mendorong pembangunan daerah. Potensi ini mesti dioptimalkan dengan baik dengan cara memperbaiki manajemen pengelolaan kopi, baik mulai dari proses tanam hingga pemasaran kepada masyarakat luas.

Upaya seperti ini, lanjutnya, membutuhkan peran penting kaum muda NTT yang ada di Jakarta. Pemuda dan pemudi yang bergabung di Garda NTT, mesti aktif terlibat mempromosikan hasil-hasil para petani di daerah sehingga memiliki nilai ekonomis tinggi.

"Kegiatan ini merupakan langkah mengambil tanggungjawab untuk menata pembangun daerah dengan segala potensi yang ada di dalamnya," ungkapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pemerintahan Jokowi telah mencanangkan Labuan Bajo Flores, menjadi salah satu daerah pariwisata super premium. Predikat daerah wisata super premium tidak terlepas dari potensi pariwisata Labuan Bajo, Manggarai Barat.

Menjawab hal ini, menurutnya, menuntut para generasi muda NTT untuk menggali seluruh potensi dan kekayaan yang ada di NTT. Seluruh potensi, baik potensi perkebunan, pertanian dan potensi budaya, mesti dikembangkan dengan baik sehingga mendapatkan manfaat lebih kepada masyarakat.

Saat ini, lanjutnya, banyak potensi daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang belum dimaksimalkan dengan baik. Hal ini karena kita belum menyadari bahwa semua potensi yang ada dapat dikelola untuk kepentingan pembangunan daerah.

"Pemerintahan Jokowi telah mencanangkan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super premium. Dalam hal ini, kita harus mengambil bagian dalam rencana dan program pemerintah," jelasnya.

Ia berharap, Garda NTT harus terlibat dalam proses pembangunan nasional maupun dalam skala lokal NTT. Generasi muda NTT perlu memberikan kritik kepada pemerintah tetapi harus disertai dengan solusi konkret kepada pemerintah.

"Orang-orang muda NTT mesti harus mengambil bagian dalam rencana pemerintah, kritik boleh, tetapi harus mampu memberikan langkah solutif kepada pemerintah," tutupnya.*

Artikel Terkait