Nasional

Dubes RI Beberkan Cara Pemerintah China Sukses Bangkit dari Pandemi Covid-19

Oleh : Rikard Djegadut - Kamis, 17/12/2020 15:45 WIB

Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia, Djauhari Oratmangun bersama Pemimpin Redaksi Indonews.id, Drs. Asri Hadi, MA

Jakarta, INDONEWS.ID - Kesuksesan Pemerintah Tiongkok mengatasi pandemi covid-19 tidak terlepas dari kemampuannya mengelola dan menyuguhkan informasi benar kepada publik. Diketaui, China tak hanya berhasil memutus rantai penyebaran covid-19, namun juga sukses membalikkan keadaan ekonomi negaranya.

Demikian disampaikan Duta Besar RI untuk Tiongkok & Mongolia, Djauhari Oratmangun dalam diskusi online bertajuk "Komunikasi Publik Membangun Optimisme Indonesia 2021" yang diselenggarakan pada Kamis, 17 Desember 2020.

"Pengaru disinformasi memang besar, namun di China hal itu memang sangat minim. Lebih banyak yang terjadi itu informasi benar. Saya masih ingat benar di awal-awal covid-19 pada Januari dan Desember, memang muncul disinformasi itu, namun langsung dihajar secara masif oleh pemerintah," kata Djauhari.

Selain itu, tutur Djauhari menceritakan, pemerintah juga melakukan sejumlah langkah menggerakan dan mendorong masyarakat untuk memberikan berita-berita yang benar dan sifatnya positif.

"Jadi hal itu memng-create orang untuk berpikir positif dan membangun semangat kebangsaan atau nasionalsim. Jadi pemerintah dan masyarakat sama-sama berperang, mencegah sehingga disinformasi tidak lagi mendominasi ruang publik," ungkapnya.

Pemerintah Tiongkok tampil pada saat yang tepat dengan tidak membiarkan berita-berita salah mendominasi ruang hampa publik dengan gerakan yang masif. Menurutnya, hal ini perlu dicontoh dalam mengatasi disinformasi maupun informasi yang kini sudah menjadi info-demik di Indonesia dalam rangka membangun optimisme kebangsaan.

"Saya kira, memang kita perlu membangun komunikasi publik untuk membangun optimisme di Indonesia. China memang negara pertama yang terkena dampak serius pandemic, tapi juga negara pertama yang mampu bangkit dari padami ditandai dengan pertumbuhan positif ekonominya," harap Djauhari.

Lebih lanjut ia mengatakan jika kita melihat sejak krisis sampai sekarang ini, ada 7 kunci atau langkah utama yang dilaksanakan secara serius oleh pemerintah Tiongkok bangkit dari pandemi covid-19.

"Saya kira memang sudah dilaksanakan juga oleh pemerintah kita, yakni oleh presiden dan tim. Petama adalah full response. Jadi tanggung jawab diambil alih secara penuh oleh pemerintah,"

Yang kedua, adalah mass mobilization. Hal ini termasuk untuk mempengaruhi persepsi publik. Contohnya, lanjut Djauhari, ketika Wuhan dan Hubei di-lock down, provinsi-provinsi yang lain yang pada saat itu mampu, ikut membantu.

"Ketiga adalah political determination. Lalu ada public policy adjustment. Kelima easing economic serta transparancy and coordinated action. Lalu yang terakhir power and science technology," pungkasnya.

Artinya, mereka mulai melakukan riset untuk menemukan obat-obatan dan vaksin. Selain itu, mereka juga melakukan stimulus fiskal dan moneter dengan total 534 milliar untuk pemulihan ekonomi.

"Hal ini bisa kita paham, karena mereka memiliki cadangan devisa yang besar yakni di atas 3 triliun. Terkait hal ini memang mereka sangat baik,"

Menyinggung lebih jauh soal hubungan China Indonesia, Djauhari mengatakan, saat ini kita merayakan 75 tahun pembentukan hubungan diplomatik.

"Jadi status hubungan diplomatik Indonesia dengan China saat ini disebut dengan strategic comprehensif partnership. Status baru ini dimulai sejak tahun 2013 lalu," tutupnya.

Sementara itu, Stafsus BUMN Bidang Komunikasi Publik, Arya Sinulingga mengatakan selama setahun berjalan, kementerian BUMN, sudah menyiapkan dan melaksanakan berbagai strategi komunikasi publik lembaganya.

Stafsus BUMN Bid.Komunikasi Publik, Arya Sinulingga bersama Pemimpin Redaksi Indonews.id, Drs. Asri Hadi, MA

"Kita punya grand strategi. Kita bangun yang namanya branding BUMN, kita bangun yang namanya komunikasi BUMN dan kita juga bangun yang namanya stakeholder BUMN,"kata Arya.

Hal ini, kata Arya, lantaran kita memahami bahwa grand comunication BUMN itu tidak hanya menyangkut lembaga atau kementerian BUMN tapi juga sampai ke level stakeholder managemennya.

"Pak Erick jelas dalam branding BUMN ini untuk optimisme Indonesia maju. Beliau memperkenalkan AKHLAK, yang artinya Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif," ungkap Arya.

Selanjutnya, BUMN juga melakukan optimasi kanal komunikasi digital. Hal ini sebagai bentuk riding the flow untuk pemanfaatan cahnnel digital sebagai strategi komunikasi yang efektif kekinian. "Kita bikin Indonesia Muda Club, BUMN Flash News, Abang Jago dan lain-lain," kata Arya.

BUMN juga menyediakan social media seperti YouTube, Facebook, Instagram Twitter dan lain-lain. "Kita juga melakukan scoring terhadap keaktifan dari akun sosial media dari berbagai BUMN-BUMN itu," tutur Arya.

Hal ini, lanjut Arya, untuk melihat bagaimana pertumbuhan kemampuan kawan-kawan BUMN. Harus diakui bahwa saat ini banyak sekali yang membuat kontent, maka dari itu, kita harus proaktif.

Terpisah Pemimpin Redaksi Indonews.id yang merupakan dosen senior IPDN menyampaikan ucapan terima kasih kepada Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia karena telah berbagi informasi dan strategi terkait kesuksesan pemerintah China mengatasi pandemi covid-19.

Secara pribadi, Asri Hadi menuturkan, dirinya menyampaikan ucapkan terima kasih kepada bapak Djauhari Oratmangun karena telah menerima dirinya ketika berkunjung ke Tiongkok dalam rangka kerjasama pemberitaan kegiatan KBRI China di Indonews.id

"Terima kasih kepada Bpk. Dubes Djauhari Oratmangun. Saya diterima beliau di kediaman resminya setahun lalu, dalam rangka memperkenalkan media indonews.id untuk kerjasama pemberitaan kegiatan KBRI di China agar diberitakan di indonews.id," ungkap Asri.*(Rikard Djegadut).

Artikel Terkait