Nasional

Ketua PP PMKRI Sampaikan Dua Point Penting Menjelang Pergantian Kapolri

Oleh : Mancik - Senin, 11/01/2021 09:10 WIB

Ketua PP PMRI Periode 2020-2022, Beni Papa.(Foto:Istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pergantian pimpinan tertinggi organisasi kepolisian mulai dilakukan oleh pemerintah karena masa jabatan Kapolri Jenderal Idham Asiz akan segera berakhir tanggal 25 Januari 2020. Beberapa nama calon Kapolri telah diserahkan oleh Kompolnas kepada Presiden untuk kemudian dipilih dan selanjutnya melewati proses di Komisi III DPR RI.

Ketua Presidium PP PMKRI, Beni Papa menyambut baik langkah pemerintah yang telah memulai proses pergantian Kapolri. Beni menegaskan, pergantian Kapolri kali ini mesti menjadi momentum bagi institusi kepolisian untuk menjawab harapan masyarakat berkaitan dengan masalah yang berhubungan dengan tugas dan tanggungjawab lembaga kepolisian.

"Lima nama calon Kapolri yang diusulkan Kompolnas ke Presiden RI merupakan jenderal yang memiliki rekam jejak yang bisa diharapkan masyarakat Indonesia. Oleh karenanya pergantian Kapolri kita harapkan betul-betul menjadi momentum baru Institusi Kepolisian dalam menjawab harapan besar rakyat indonesia dan tantangan kebangsaan hari ini," kata Beni melalui keterangan tertulisnya kepada Indonews.id di Jakarta, Senin,(11/01/2021)

Salah satu tuntutan penting berkaitan dengan kerja-kerja lembaga kepolisian, lanjut Beni, salah satunya profesionalisme kerja. Begitu banyak cacatan yang menjadi evaluasi bagi lembaga kepolisian beberapa tahun terakhir yang disebabkan karena anggota yang tidak profesional dalam melaksanakan tugas.

Beni secara khusus menyoroti dua masalah penting menjelang pergantian Kapolri yakni komitmen pemberantasan korupsi dan masalah keamanan tanah Papua. Berkaitan dengan dengan pemberantasan korupsi, ia menegaskan, lembaga kepolisian perlu kembali menunjukkan komitmen dalam memberantas kejahatan kerah putih baik di lingkungan internal maupun secara umum.

Sementara untuk masalah keamanan Papua, menurutnya, perlu dipikirkan cara-cara yang lebih beradab dan manusiawi dalam menangani masalah keamanan di tanah Papua. Masyarakat perlu diajak untuk melakukan dialog  secara terbuka tanpa upaya intimidasi yang sering terjadi selama ini.

"Institusi Kepolisian harus menjadi baromenter lembaga lain dalam menjaga profesionalitas kerja dan memberikan rasa keadilan bagi seluruh masyarakat tanpa pandang bulu. Saya secara khusus menggarisbawahi dua isu besar yakni komitmen pemberantasan korupsi disegala lini dan kedua penegakan hukum keamanan yang adil dan humanis khususnya di Papua," tegas Beni.

Kompolnas Serahkan Lima Nama Calon Kapolri

Untuk diketahui, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) telah menyerahkan lima nama kepada Presiden Jokowi untuk menjadi calon Kapolri. Penyerahan kelima nama tersebut dilakukan setelah mendapatkan masukan dari masyarakat.

Ketua Kompolnas yang juga Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, memberikan daftar nama-nama yang telah diusulkan kepada Presiden Joko Widodo.

"Ini 5 nama Komjen Polisi yang diajukan kepada Presiden oleh Kompolnas untuk dipilih sebagai calon Kapolri 1) Gatot Edy Pramono, 2) Boy Rafli Amar, 3) Listyo Sigit Prabowo, 4) Arief Sulistyanto, 5) Agus Andrianto," kata Mahfud MD melalui akun Twitter pribadinya (8/01/) yang lalu.

Selanjutnya, Mahfud mengatakan, kelima nama tersebut di atas telah memenuhi beberapa syarat yang ada. Syarat tersebut antara lain profesionalitas, loyalitas dan jam terbang.

"Kelima orang itu dianggap memenuhi syarat profesionalitas, loyalitas dan terbang," tutupnya.*

Artikel Terkait