Nasional

Sambut Tahun 2021, PSAPI Gelar Rapat Konsolidasi bagi Pecinta Dirgantara

Oleh : Rikard Djegadut - Rabu, 10/02/2021 18:59 WIB

Pemred Indonews.id bersama ketua PSAPI Marsekal Chappy Hakim

Jakarta, INDONEWS.ID - Pusat Studi Air Power Indonesia (PSAPI) kembali menggelar seminar bertajuk "Konsolidasi PSAPI Memasuki Tahun 2021" pada Rabu 10 Februari 2021.

Kegiatan ini merupakan rangkaian dari pertemuan curah pendapat yang rutin dilakukan setiap bulan oleh PSAPI atau Monthly Meeting BrainStroming RenGiat 2021.

Ketua Pusat Studi Air Power Indonesia (PSAPI) Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim mengatakan pertemuan seperti ini diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian PSAPI terhadap persoalan kedirgantaraan di Indonesia.

Ketua Tim Nasional EKKT 2007 ini menegaskan bahwa posisi Pusat Studi Air Power Indonesia (PSAPI) bukan sebagai watch dog atau against the goverment, bukan pula sebagai oposisi. Ia mengatakan PSAPI adalah para pencipta dirgantara nasional yang ingin berkontribusi dan mensuport pemerintah.

"Mensuport itu tidak berarti kita tidak mengkritisi. Kita akan tetap mengkritisi kalau memang ada hal, persepsi, opini atau isu yang bisa kita bahas bersama," Kepala Staf Angkatan Udara periode 202-205 itu.

Namun ia memastikan bahwa semua kritikan yang dilontarkan PSAPI nantinya itu adalah kritikan yang bersifat konstruktif untuk kebaikan bersama, terutama dunia kedirgantaraan Indonesia.

"Nah, itu sebagian besar kita angkat misalnya tentang UU profesi yang tertuang dalam UU Tahun 2001. Namun itu sudah hilang dengan munculnya omnibus law," kata mantan Presiden Direktur Freeport itu.

Lebih lanjut Chappy menjelaskan bahwa dinamika yang berkembang di pemerintahan dan masyarakat awam soal kedirgantaraan itu memang ada barrier. Artinya tidak semua informasi itu mengalir dan tidak semua persepsi yang berkembang itu seragam.

"Di sinilah diperlukan analisis-analisis dari para praktisi dan akademisi yang ada di PSAPI ini untuk bisa memberikan sumbangan pemikiran, paling tidak dalam hal-hal yang krusial untuk pengelolaan wilayah udara dalam ranah nasional," kata Chappy.

Ia berharap, para praktisi dan akademisi yang tergabung dalam PSAPI ke depannya dapat melahirkan jurnal atau buletin tentang air power dan air space minimal satu edisi tiap bulannya.

"Saya berharap, paling tidak dalam sebulan, kita bisa menghasilkan satu jurnal tentang air power dan kedirgantaraan. Minimal satu jurnal atau buletin dalam sebulan," ungkap Chappy.

Untuk diketahui, kegiatan ini dihadiri juga oleh Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal TNI Fadjar Prasetyo. Alumni SMA3 Jakarta itu hadir untuk memberikan sambutannya dan menyampaikan apresiasi kepada PSAPI atas kepeduliannya terkait penyelesaian masalah kedirgantaraan di Indonesia.*(Rikard Djegadut).

Artikel Terkait