Nasional

Kisah Pertempuran Tiga Prajurit Korps Marinir di Acara Puncak Peringatan HUT Ke-17 Pasmar 1

Oleh : luska - Kamis, 18/02/2021 18:25 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - Pada acara puncak HUT ke-17, Pasmar 1 mengundang tiga prajurit Korps Marinir yang mengalami cacat tempur untuk mengisahkan pengalaman penting yang dapat dijadikan motivasi kepada seluruh prajurit Pasmar 1, yang digelar di Gedung Keris Mako Pasmar 1 Kesatrian Marinir Baroto Sardadi Marunda, Jakarta Utara, Rabu (17/02/2021). 

Tiga prajurit hebat tersebut adalah Serka Marinir M. Hidayat (dulu berdinas di Yonif 6 Mar), Kopka Marinir Heri Kristanto (dulu berdinas di Yonif 4 Mar) dan Praka Marinir Agus Santosa (dulu berdinas di Yonif 4 Mar), mereka merupakan prajurit Korps Marinir yang pernah berdinas di Pasmar 1 dan mengalami cacat tempur pada saat melaksanakan Operasi Militer Satgas Rencong Sakti XXX tahun 2001 di Nanggroe Aceh Darussalam. 

"Rentetan peristiwa ini diawali dengan keberhasilan-keberhasilan yang diraih prajurit petarung Korps Marinir walaupun baru beberapa waktu disana, pada saat itu kami diserang oleh lebih dari 300 Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan berbagai macam senjata, namun kami yang saat itu berkekuatan 2 Peleton (60 personel) tidak pernah mundur, tidak terbesit pikiran untuk lari, kami tetap bertahan dan melaksanakan pertempuran jarak dekat yang hanya berjarak tidak lebih dari 10 meter," ungkap Serka Marinir M. Hidayat menceritakan awal kronologis kejadiannya 

"Walaupun kami sudah dikepung dari segala penjuru berkat keberanian kami sebagai prajurit petarung, mereka yang diatas kertas berjumlah lebih banyak berhasil kita pukul mundur, dari pertempuran sengit itu saya terkena ledakan GLM (Granat) milik GAM," imbuh Serka Marinir M. Hidayat dengan mata berkaca-kaca. 

"Saat ini, walaupun kondisi saya sekarang seperti ini, saya bangga pernah berjuang dan bertempur bersama-sama untuk memberantas kolompok-kelompok yang merongrong tegaknya kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia," pungkas mantan prajurit "Nanggala" Yonif 6 Marinir tersebut mengakhiri cerita pengalaman tempurnya. 

Seperti diketahui tiga prajurit Korps Marinir tersebut menderita cacat tempur diantaranya, Serka Mar M. Hidayat mengalami dislokasi hipkanan, Union Fraktur Tibia kanan, bedah panjang tungkai (LLD) 5,5 Cm akibat ledakan GLM (Granat) GAM, Kopka Mar Heri Kristanto mengalami Fraktur1/3 proksimal femur sinistra (luka tembak di paha kiri) akibat kontak tembak dengan GAM, dan Praka Mar Agus Santosa mengalami buta di kedua mata akibat terkena pecahan ranjau yang dipasang GAM. 

Setelah mendengar pengalaman tempur ketiga prajurit tersebut, Danpasmar 1 Brigjen TNI (Mar) Hermanto, S.E., M.M., sangat respek dan mengapresiasi perjuangan mereka karena dengan berani mereka berjuang sampai mengorbankan dirinya demi melindungi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

"Sebuah pengorbanan yang tidak bisa kita bayangkan, saya sangat respek dan salut terhadap perjuangan tiga prajurit pemberani ini, semoga apa yang mereka lakukan bisa menjadi sumber motivasi untuk seluruh prajurit muda agar tetap semangat menjalani segala macam penugasan yang diberikan oleh Negara," ucap Brigjen TNI (Mar) Hermanto. (Lka)

Artikel Terkait